Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Lowongan Kerja Banyak, Kenapa Masih Banyak Pengangguran?

Diperbarui: 19 Agustus 2023   11:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi lowongan kerja | unsplash

"Lowongan kerja banyak kenapa masih banyak pengangguran?" Ungkapan ini mungkin ada yang mengiyakan atau pun menolak. Tapi ungkapan ini pernah terlontar dari seorang teman.

Saya diminta cek lowongan di situs pencari kerja baik di FB, Linkedin, atau website. Ketersediaan lowongan selalu ada yang baru tiap hari. Bahkan kita kerap melihat lowongan kerja yang terpasang di mall, toko, tenant usaha ataupun situs perusahaan yang dipasang berhari-hari. Tandanya masih ada kesempatan untuk melamar suatu kerjaan. 

Namun ternyata ketersediaan jumlah lowongan kerja belum mampu menekan jumlah pengangguran di tanah air. Jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2023 diperkirakan mencapai hampir 8 juta orang. Jumlah ini dianggap menurun jika dibandingkan pada Februari 2022 yang mencapai 8,4 juta orang (Sumber klik disini). 

Seorang Pelamar Yang Berusaha Mendapatkan Pekerjaan | Sumber Merdeka.com

Saya tertarik melakukan analisa sederhana, apa penyebab lowongan banyak tapi pengganguran tetap tinggi. 

#1. Latar Belakang Pendidikan Tidak Sejalan Dengan Lowongan yang Tersedia

Kita tidak memungkiri masih ada pekerjaan yang mengkhususkan pelamar dari latar belakang pendidikan tertentu. Misalkan akuntan dari lulusan akutansi, apoteker dari lulusan farmasi, atau untuk ranah ilmu yang serumpun dan sebagainya. 

Mencari Informasi Pekerjaan Yang Sesuai | Sumber Okezone Economy

Ironisnya ada latar belakang pendidikan yang lingkup kerja sedikit terbatas. Misalkan lulusan dari jurusan seni, filsafat, sastra bahasa daerah dan beberapa lainnya jarang muncul di lowongan pekerjaan yang tersedia. Lulusan ini biasanya hanya mampu melamar kerjaan di ranah swasta yang dibuka untuk semua jurusan. 

Alhasil tingkat persaingan menjadi lebih ketat karena akan ada banyak pelamar dari jurusan berbeda demi memperebutkan kursi pekerjaan yang terbatas. Masalah ini kerap terjadi di sekitar saya dimana ada yang lulusan dari jurusan kurang populer sehingga butuh usaha esktra mendapatkan pekerjaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline