Awal Juli lalu cuaca ekstrem terjadi di beberapa daerah di Indonesia termasuk Bali. Di tempat tinggal saya, terjadi hujan dalam intensitas tinggi terjadi nyaris seminggu.
Ada rasa was-was karena hujan dalam jangka waktu beberapa hari ini berpotensi membawa bencana seperti longsor, banjir, ataupun pohon tumbang. Benar saja aliran sungai di dekat tempat tinggal saya meluap dan menyebabkan banjir di beberapa perumahan termasuk rumah saya.
Beruntung saat itu saya dan keluarga sudah mengungsi ke tempat saudara karena melihat intensitas hujan serta kenaikan volume air sungai. Musibah tidak ada yang bisa menerka dan bisa terjadi kapan pun dan dimana pun.
Kejadian kebanjiran nyaris baru pertama saya rasakan. Biasanya hanya melihat berita banjir melalui media elektronik atau sosial media namun kini juga pernah mengalami kejadian sama.
Tentu ada hikmah dari setiap bencana, saya pun merasakan ini. Belajar dari pengalaman ini ada beberapa hal yang saya dapatkan dan bisa jadi informasi tambahan bagi pembaca.
# Kenali Potensi Bencana Di Sekitar
Saya menyadari setiap tempat tinggal pasti memiliki potensi bencana yang berbeda. Hal pertama yang perlu dipahami, kenali apa saja bencana yang berpotensi terjadi di sekitar tempat tinggal kita.
Contoh rumah saya yang dekat aliran sungai maka potensi bahaya utama adalah banjir. Rumah yang ada di daerah perbukitan berpotensi longsor, rumah dekat laut berpotensi rob atau tsunami, dekat gunung berapi maka potensi gempa vulkanik dan letusan gunung berapi akan rentan terjadi.
Ketika sudah mengetahui potensi bencana maka kita bisa memikirkan tindakan keamanan dari bencana yang sudah kita prediksi ternyata terjadi.
Rumah panggung adalah contoh sederhana dimana rumah di desain dengan tiang tinggi sebagai antisipasi terjadi banjir. Belajar dari kejadian lalu, saya pun berencana meninggikan pondasi depan rumah agar mengurangi resiko air masuk ke dalam rumah jika luapan sungai naik.