"Ndra, nanti kamu main aja ke Villa. Ada 1 kamar kosong kalau mau nginap", rekan kerja yang lagi ke Bali memberi kabar.
Saya antusias mendapatkan tawaran ini apalagi ada iming-iming merasakan fasilitas villa. Apalagi sebenarnya Villa ini awalnya dipesan buat atasan namun karena gagal datang maka staf kepercayaan diminta untuk mewakili. Otomatis pasti ini Villa yang bagus secara fasilitas.
Setelah mendapatkan lokasi via Google Maps, saya melihat lokasi tidak jauh dari kantor. Namun mengamati lokasinya yang agak terpencil, saya memilih pakai motor saja. Mengingat banyak lokasi Villa di Bali yang terpencil dan akses jalan kurang besar.
Benar dugaan saya jalan menuju ke Villa dipenuhi pemandangan sawah. Bahkan akses jalan saat memasuki villa kecil dan berbatu. Rekan saya yang awalnya menyewa mobil untuk mobilitas akhirnya 1 hari kemudian beralih ke motor.
Uniknya lokasi terpencil seperti ini justru diminati pemilik modal membangun penginapan seperti Villa, Homestay ataupun Resort. Lokasi seperti dekat pantai, sawah, air terjun, gunung ataupun suasana hutan justru dianggap lokasi pas untuk membangun akomodasi penginapan di Bali.
Meski terpencil namun saya melihat penginapan seperti Villa dan Resort yang dibangun tergolong bagus dengan fasilitas lengkap.
Saya sempat bertanya kepada pengelola Villa alasan mengapa memilih membangun Villa di daerah terpencil. Ternyata ada beberapa pertimbangan yang menurut saya masuk akal.
1. Harga Tanah Di Pedalaman Masih Murah
Harga tanah di Bali kini kian mahal. Apalagi jika tanah tersebut dekat akses jalan utama atau masuk kawasan wisata seperti Kuta, Ubud, Canggu, Jimbaran, Nusa Dua dan sebagainya.