Suasana sebuah panti terasa beda. Anak kecil berkumpul bersama dalam sebuah aula, mereka bernyanyi kompak bersama. Ternyata ada seorang donatur yang tengah merayakan ulang tahun anaknya di panti tersebut.
Terasa berbeda karena biasanya orangtua merayakan ulang tahun bersama teman-teman anaknya yang duduk di bangku sekolah atau dirayakan secara personal bersama anggota keluarga. Justru sang anak merayakan ulang tahun bersama dengan sosok seusia yang mungkin asing baginya.
Ada rasa salut ketika si orangtua tengah mengajarkan anak untuk peduli dengan orang sekitar. Bahkan ulang tahunnya ini sengaja atas permintaan si anak yang ingin dirayakan bersama anak-anak panti asuhan.
Pertanyaan sederhana, apakah bapak-ibu pembaca sudah juga mengajarkan pada putra-putri tentang kegiatan amal?
Setidaknya ada 4 keuntungan jika para orangtua mulai menanamkan kepedulian terhadap sesama melalui kegiatan amal. Apa saja itu?
# Ajarkan Anak Bahwa Tidak Semua Orang Bernasib Baik
Ini ajaran penting yang perlu anak ketahui. Ketika kita mengajak anak beramal atau menyantuni orang yang membutuhkan maka anak belajar bahwa disekitarnya masih ada orang yang tidak bernasib baik seperti dirinya.
Ada orang yang berjuang hidup meminta bantuan rezeki pada orang lain karena dirinya susah mendapatkan pekerjaan karena disabilitas. Ada anak yang menjadi yatim piatu atau justru ditelantarkan oleh orangtua hingga harus dirawat di rumah sakit. Ada pula orangtua yang telah renta dan kesepian di mana kini menghabiskan sisa hidupnya di panti jompo dan sebagainya.
Melalui beramal, anak menjadi lebih peka dan berusaha membantu sebisa dirinya untuk orang disekitarnya. Saya pernah melihat anak kecil yang antusias mendatangi pengamen untuk memberikan selembar kertas.