Beberapa daerah memiliki tradisi makan yang unik dan khas. Salah satunya Megibung, tradisi makan bersama yang jadi ciri khas di Karangasem.
Makan bersama ini sekilas mirip Ngliwet bagi masyarakat Jawa dan Sunda, Tumpengan, Botram ataupun Bajamba yang kerap dilakukan masyarakat Suku Minang.
Ada keseruan tersendiri saat ada acara makan bersama namun dengan cara tradisional. Tidak dengan aturan table manner yang terkesan kaku dan kurang terjadi interaksi.
Saya ingat saat ada acara makan bersama dengan rekan kantor. Keseruan tersendiri ketika ada momen rebutan lauk seperti daging ayam atau tempe bacem di mana ketika berhasil mendapatkan lauk ini ketika nasi masih banyak jadi berkah. Atau bercanda sambil makan menambah keseruan.
Apa yang Membuat Megibung Berbeda?
Megibung secara sejarah tidak terlepas dari kehidupan masyarakat zaman kerajaan di Karangasem. Ada banyak literatur yang menjelaskan asal usul tradisi ini.
Salah satu sumber yang pernah saya baca, dulu saat di Bali masih terdapat beberapa kerajaan lokal. Sering terjadi peperangan antar kerajaan untuk perebutan wilayah atau menunjukan keunggulan masing-masing.
Di masa itu bagian dapur kerajaan Karangasem tengah mempersiapkan masakan untuk para prajurit untuk berperang. Namun ada masalah di mana alat makan tidak mencukupi.