Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Galungan 2023 Spesial dan Terasa Berbeda

Diperbarui: 5 Januari 2023   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Hindu Bali Tengah Bersembahyang Memperingati Galungan | Sumber: shutterstock.com/olegd via kompas.com

Beberapa muda mudi menggunakan pakaian adat bali membawa banten berjalan menuju pura keluarga. Ini pemandangan sejak pagi hari saat pergi mencari sarapan. 

Ya, hari ini Rabu, 4 Januari 2023 masyarakat Hindu tengah merayakan Hari Raya Galungan. Bagi masyarakat Non Bali mungkin kurang familiar dengan hari raya ini namun sebenarnya bagi masyarakat Hindu, Galungan justru menjadi hari raya utama karena memperingati hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). 

Sedikit informasi bahwa hari raya galungan diperingati setiap 210 hari dalam kalendar Bali atau kalendar Caka yang selalu jatuh pada Rabu (Budha) Kliwon Wuku Dungulan. Jangan kaget jika dalam setahun bisa ada 2x peringatan Galungan. 

Mengapa Galungan 2023 Menjadi Spesial dan Berbeda? 

Setidaknya ini yang saya rasakan selama beberapa kali merasakan nuansa Galungan di Bali. Kebetulan keluarga besar dari ibu beragama Hindu sehingga kemeriahan Galungan juga saya rasakan. 

Spesial 1 : Dirayakan berdekatan dengan tahun baru 2023. Khusus Galungan telah dimulai sejak tanggal 3 Januari yang disebut Penampahan Galungan (H-1). Disini kita bisa melihat aktivitas masyarakat Bali yang sibuk mempersiapkan penjor. 

Penjor Yang Terpasang Indah Di Depan Rumah | Sumber Situs Bali Tripon

Penjor adalah hiasan dengan batang bambu yang dirias dengan janur kelapa serta hiasan gantung yang berupa hasil bumi. Penjor akan dipasang di depan rumah yang direpresentasikan sebagai rasa syukur kepada Sang Pencipta. 

Spesial 2 : Bertepatan dengan masa libur sekolah. Kebetulan di Bali libur sekolah dimulai sejak pertengahan Desember hingga 15 Januari 2023.

Bagi masyarakat Bali, masa persiapan Galungan cukup menguras tenaga dan waktu. Mulai membuat sarana upacara seperti canang, slepan (hiasan dari daun kelapa tua) dan jejahitan bali untuk membuat penjor. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline