Cinta itu buta di mana sang pecinta bisa terlena dan menghayutkan.
Ini adalah istilah yang kerap saya berikan kepada seseorang yang sedang jatuh cinta. Kadang ada aja tingkah laku unik jika seseorang tengah jatuh cinta.
Saya ingat ada postingan seorang pria yang rela membonceng boneka super besar bahkan ukuran melebihi dirinya sendiri hanya untuk kekasih. Ada yang rela melakukan apapun agar si pacar bahagia.
Ada yang setiap waktu berkomunikasi dengan pujaan hati. Mungkin agar menghilangkan rasa rindu atau bahkan memantau aktivitas si pacar agar tidak main serong di belakang.
Generasi Z atau mereka yang lahir diantara tahun 1997-2012 kini mungkin tengah merasakan rasa jatuh cinta. Ada yang malu-malu kucing jika bertemu dengan gebetan, ada yang tengah menjalani LDR atau bahkan kini sudah mempersiapkan mau dibawa kemana hubungan dengan sang kekasih.
Nyatanya ada aktivitas yang terlihat normal bagi mereka yang tengah jatuh cinta namun seiring waktu justru membawa petaka tersendiri.
Love bombing adalah salah satu fenomena yang kerap menimpa hubungan cinta Generasi Z.
Mengutip dari salah satu portal berita, love bombing diartikan sebagai taktik atau strategi manipulatif oleh seseorang kepada pasangannya. Di sini pelaku love bombing berusaha agar bisa mendapatkan kasih sayang serta perhatian dari pujaan hatinya
Hal ini menciptakan fenomena aktivitas pacaran dimana hubungan awal terasa indah, membahagiakan dan romantis namun ketika dilakukan secara berlebihan dapat berubah menjadi hal yang tidak terbayangkan (cenderung ke arah negatif) (Sumber Klik Disini).