Isu kenaikan harga mie instan mulai santer terdengar belakangan ini. Alasan utama ini dikarenakan adanya kenaikan harga gandum secara global. Usut punya usut, kenaikan ini disebabkan tingginya kasus kegagalan panen khususnya di wilayah Amerika Serikat dan Kanada.
Tidak dipungkiri produsen mie instan termasuk di Indonesia masih mengandalkan import gandum. Apabila harga gandum naik maka tentu akan mempengaruhi biaya produksi. Artinya dengan terpaksa harga jual mie instan pun harus mengalami penyesuaian.
Sejatinya mie instan telah melekat dalam kebiasaan masyarakat kita. Bahkan bagi anak perantau, mie instan dianggap penyelamat di saat tanggal tua atau belum dapat kiriman dari orang tua.
Harga murah, rasa enak dan mengenyangkan menjadi alasan mengapa mie instan begitu di favoritkan bagi perantau. Selain itu aroma khas dan membuat lapar ketika mencium juga menjadi daya pikat lainnya.
Teman semasa kuliah saya pernah bekerja di produsen mie instan yang populer di tanah air. Bahkan dirinya pernah ditempatkan di pabrik mie instan diluar negeri.
Ternyata mie instan asal Indonesia cukup diminati. Bahkan di negara dengan penghasilan rendah seperti di Afrika, mie instan dianggap makanan pelengkap bahkan bisa jadi utama.
Kini ketika harga mie instan diinformasikan akan naik. Siap-siaplah untuk mencari sajian pengganti.
Nah, saya rekomendasikan mie wortel sebagai pengganti mie instan. Mungkin banyak yang berpikir, emang bisa wortel dibuat mie?