Ada pengalaman personal ketika saya membeli kendaraan bekas khususnya motor. Ini karena saat saya dimutasi, saya membutuhkan kendaraan untuk memudahkan mobilisasi. Lokasi tempat tinggal yang berada di jalan sempit mau tidak mau saya membutuhkan motor sebagai moda transportasi.
Namun ada pertimbangan tersendiri mengingat saya sering berpindah lokasi kerja, saya memilih membeli motor bekas yang saya anggap masih kondisi baik. Namun ternyata ada plus dan minus membeli kendaraan bekas yang saya alami.
Setidaknya agar bisa jadi pembelajaran bagi pembaca yang yang masih galau antara membeli kendaraan baru atau kendaraan bekas.
1. Pahami Sisi Otomotif dengan Baik
Sebagai orang awam ketika ditawari kendaraan bekas dengan harga terjangkau atau bahkan lebih murah dibandingkan harga pasaran pasti akan langsung merasa senang. Apalagi jika momen pas ketika kita memang tengah membutuhkan kendaraan.
Sayang tidak semua orang memiliki pemahaman mesin serta bidang otomotif yang baik. Banyak yang hanya paham menggunakan kendaraan namun bingung jika ada kendala atau masalah dengan kendaraan.
Ini yang terjadi pada saya, alih-alih ingin mendapatkan kendaraan motor yang murah namun ternyata saya buta akan otomotif. Alhasil ketika motor bekas sudah dibeli, setelah digunakan beberapa saat saya merasakan kondisi mesin kurang prima.
Benar saja, ketika saya membawa ke bengkel motor ternyata diketahui ada beberapa sparepart yang sudah rusak dan membutuhkan perbaikan. Total biaya perbaikan ternyata lumayan menguras isi kantong karena sparepart yang diganti termasuk krusial dan harga agak mahal.
Sebaiknya jika kita buta akan otomotif namun tetap membutuhkan kendaraan bekas. Sebaiknya libatkan 1 orang baik kerabat atau teman yang memiliki pemahaman mesin/otomotif yang baik.