Meskipun kini pemerintah mencanangkan wajib belajar 12 tahun namun banyak orang tua yang berharap putra-putrinya bisa melanjutkan hingga bangku kuliah. Berbagai pertimbangan seperti prestis, membuka peluang kerja, lebih fokus pada bidang keahlian tertentu dan lainnya.
Para orang tua sadar bahwa tiap tahun biaya pendidikan semakin mahal. Tidak sedikit yang rela menjual aset hingga berhutang untuk membiayai kuliah anaknya.
Ada kisah tetangga yang harus menjual sawah agar bisa membiayai anak yang mengambil kuliah kedokteran yang tergolong mahal. Ada juga tetangga yang berhutang untuk membayar biaya masuk kuliah anaknya.
Biasanya para mahasiswa yang memiliki finansial pas-pasan memilih kuliah sambil bekerja. Cara ini untuk meringankan orang tua dalam membiayai perkuliahan.
Akan tetapi tentu ada konsekuensi kuliah sambil bekerja dimana perlu manajemen waktu yang baik, rentan mengalami stres, kelelahan berlebihan dan sebagainya.
Berkaca pada pengalaman sendiri serta beberapa orang di sekitar ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh adik-adik yang kini tengah kuliah namun tidak ingin membagi waktu dengan bekerja.
# Persiapan Tabungan Dini
Ini yang saya lakukan dulu karena sempat mengalami kendala biaya. Saya menyadari kondisi keuangan yang pas-pasan karena ibu seorang single parent dengan beberapa anak tentu menyekolahkan hingga jenjang sarjana akan menjadi beban pikiran sendiri.
Alhasil saya memilih bekerja dulu selama 2 tahun agar bisa menabung untuk biaya kuliah. Cara ini juga banyak dilakukan oleh teman-teman saya yang juga terkendala biaya.