Pernahkah sobat Kompasiana merasakan dicubit oleh orang tua jika kita melakukan suatu kesalahan?
Saya personal pernah, misalkan tidak sengaja memecahkan barang atau sempat sengaja mengagetkan orang tua yang membuat ibu saya kesal.
Sebenarnya hal lumrah ketika melihat anak kecil dicubit oleh ayah atau ibunya. Mungkin si anak melakukan keteledoran, tidak menurut, berbohong atau melakukan sesuatu yang bikin orang tua geram.
Namun saya pernah melihat hal ekstrem, orang tua melakukan tindakan ekstrem seperti melakukan tindakan fisik pada anak seperti memukul, menendang dan sebagainya.
Saya kemarin sempat mengobrol dengan junior saya yang mengambil jurusan Psikologi saat kuliah. Ia mengatakan banyak kasus dimana anak menunjukan ketakutan berlebihan hingga depresi ketika orang tua menunjukan ekspresi marah pada dirinya.
Ternyata tindakan kekerasan seperti mencubit, memukul, menendang dan sebagainya bisa memberikan dampak buruk bagi perkembangan si anak.
Umumnya mereka akan beraksi ketakutan jika telah berbuat kesalahan hingga yang buruk adalah muncul rasa dendam pada orang tua, depresi hingga menganggap dirinya tidak dicintai oleh orang tua.
Saya akui tiap orang tua memiliki pola asuh yang berbeda. Ada yang bersikap otoriter dimana orang tua selalu yang paling benar dan menghukum anak yang salah adalah cara terbaik.
Ada yang menerapkan sistem terbuka dimana anak bisa menjadikan orang tua sebagai sahabat. Ada yang justru memanjakan si anak sehingga setiap anak melakukan kesalahan akan dimaklumi atau bahkan di bela.