"Rik, cepat panggil suster atau dokter. Kondisi ibu ngdrop"
Aku seakan mendengar suara Albert, anak pertamaku yang berteriak dengan panik. Sebuah perintah yang seakan tak ku mengerti
Albert, anak sulung. Usianya 39 tahun bertubuh tinggi kurus dengan wajah oval dan brewokan.
Riko, anak ketiga dan paling bungsu. Usianya 27 tahun, tubuh lebih pendek dari Albert dengan badan yang berisi. Dirinya satu-satunya yang belum menikah dari ketiga anakku.
Pandanganku terasa gelap seakan berada di tempat tanpa ada sinar lampu. Bibirku tak mampu terucap. Ada apa ini? Aku bertanya dalam hati.
"Mungkinkah sesuatu terjadi padaku? "
Dalam samar-samar aku mendengar suara langkah. Perlahan suara langkah itu terasa kian jelas seakan datang mendekat ke arahku.
"Riko, mana dokternya" Suara Albert terdengar lagi. Suaranya yg terdengar serak begitu khas di telingaku.
"Ini bang, sudah datang"
Ah, itu suara Riko. Anak bungsu ku. Aku bingung kenapa aku hanya mendengar suara anak-anakku? Mengapa mataku terasa berat untuk ku buka