Beberapa sempat bertanya pada saya, apa kuliner tradisional yang rekomendasi untuk dicoba saat wisata di Bali.
Saya selalu rekomendasikan kue Laklak atau dalam istilah Bali disebut Jaje (kue) Laklak. Apa yang membuat kue ini begitu spesial?
Banyak orang menilai jaje atau kue Laklak mirip seperti Surabi solo namun versi mini. Tidaklah salah mengingat keduanya terbuat dari tepung beras, dimasak dengan cetakan bundar meski ukuran kue Laklak lebih kecil dibandingkan Surabi.
Hal pembeda utama, kue Laklak disajikan dengan tambahan kelapa dan gula merah. Ini membuat kuliner ini semakin nikmat dan terasa manis. Warna yang disajikan umumnya berwarna hijau pandan atau putih original.
Dimana bisa mendapatkan Kue Laklak?
Kue ini paling mudah ditemukan di pasar tradisional. Umumnya penjual juga menjual berbagai kue tradisional lain seperti ketan injin, kue lupis, pisang rai dan sebagainya.
Keluarga saya sering membeli kue ini untuk menu cemilan di pagi hari. Disajikan dengan secangkir kopi atau teh seakan semakin terasa nikmat.
Ternyata kini sudah banyak stand usaha kue Laklak yang secara khusus menjual kuliner Bali dari pagi hingga malam. Ini memudahkan bagi konsumen yang mungkin ngidam atau ingin mencicipi selain di pagi hari.
Selain itu dalam hari raya atau acara tertentu, kue Laklak juga disajikan sebagai menu tambahan. Saya sering menemukan kue ini disajikan saat ada acara pernikahan. Tamu mendapatkan seporsi kue tradisional termasuk kue Laklak sebagai makanan penutup.