Sebuah notifikasi masuk ke akun Kompasiana saya. Setelah di kroscek ternyata notif pesan masuk melalui percakapan. Sempat muncul pikiran apakah artikel saya bermasalah sehingga ada pesan khusus masuk di ikon percakapan.
Pikiran muncul karena sempat ada artikel saya yang mendapatkan peringatan dari admin Kompasiana karena melanggar salah satu ketentuan serta sempat juga ada artikel yang harus melalui proses karantina karena menggunakan kata kunci atau judul sensitif untuk memastikan artikel layak dimuat.
Dugaan saya ternyata keliru, ada sebuah pesan dari seorang Kompasianer Senior. Cukup kaget karena ada pesan yang cukup menyentuh bagi saya.
Saya belum berani menginformasikan siapa sosok Kompasianer tersebut karena belum ijin. Jika nanti diijinkan untuk mencantumkan nama beliau, saya akan tambahkan ke artikel ini.
Perasaan menyentuh karena beliau mengatakan tulisan saya memberikan sedikit pencerahan agar artikel bisa mendapatkan label Artikel Utama (AU).
Saya ingat sebelumnya memang saya pernah membuat artikel tentang pencapaian saya meraih 200 Headlines dimana di dalam ada sedikit tips agar tulisan dilirik admin Kompasiana menjadi AU.
Artikel : Pencapaian 200 Headlines
Saya percaya bahwa setiap Kompasianer memiliki peluang yang sama agar tulisan mendapatkan label pilihan ataupun AU. Namun bisa jadi gaya penulisan Kompasianer belum terstruktur dengan baik, kurang didukung dengan data/fakta, atau tulisan terkesan menggantung yang membuat belum mendapatkan sematan label khusus.
Dari sekian banyak kategori tulisan di platform Kompasiana, saya yakin akan ada 1-2 kategori yang begitu dikuasai serta ada kategori yang masih lemah.