Dunia hiburan saat ini tengah ramai membahasa topik antara sikap junior kepada senior. Pembahasan ini muncul tidak terlepas dari hadirnya video viral dari Tri Suaka dan Zinidin Zidan yang memparodikan lagu dan gaya penyanyi Andika Kangen Band dan Rizal Armada.
Sedikit informasi Tri Suaka dan Zidan merupakan grup musik yang banyak mengcover lagu-lagu hits dan sering dinyanyikan dalam konsep penyanyi musik jalanan. Nama keduanya sempat melambung ketika membawakan sejumlah lagu populer salah satunya Buih Jadi Permadani oleh grup Exist asal Malaysia.
Saya akui lagu ini enak di dengar dan kian populer setelah muncul video cover oleh Tri Suaka dan Zidan di Youtube. Suara khas dari mereka berdua membuat orang menyukai lagu ini di tanah air.
Sebagai musisi jalanan, banyak masyarakat umum kagum dengan cara berbanyi grup musik ini bahkan artis sepopuler Anji sengaja ingin duet saat dirinya berkunjung ke Yogyakarta.
Sayangnya kepopuleran Tri Suaka dan Zidan tercoreng dengan aksi parodi yang mereka buat dan upload di sosial media. Netijen lebih banyak memberikan kritikan dibandingkan pujian mengingat gaya parodi mereka mirip "menperolok" cara bernyanyi vokalis band senior seperti Kangen Band dan Armada.
Sudah bisa ditebak, kekuatan netijen Indonesia yang dikenal garang dan menyerang personal berlaku pada kasus ini. Berbagai ulasan kritikan dilontarkan di akun sosial media Tri Suaka-Zidan atau portal berita yang mengulas berita ini.
Tidak hanya itu terjadi juga penurunan followers dalam akun kanal youtube mereka. Bahkan ada netijen yang menyebarkan daftar rider manggung atau permintaan khusus dari grup ini kepada panitia acara terkait tarif manggung hingga permintaan seperti rokok, cemilan, dan akomodasi yang harus disiapkan oleh panitia untuk mengundang mereka.
Tri Suaka dan Zidan pun harus menyiapkan diri terhadap tuntutan dari Andika Kangen Band selaku pihak yang merasa dirugikan dari aksi parodi.