Saya teringat sebuah kejadian tidak enak di kos saat kuliah. Ada teman kos yang ribut dengan sesama penghuni kos.
Parahnya keributan ini bahkan hingga adu fisik. Selain itu teman kos yang tengah berkonflik ini bahkan hingga mengeluarkan senjata tajam dan mengancam lawannya.
Tentu situasi ini begitu mencekam hingga akhirnya para penghuni kos lain ikut menengahi dan melerai konflik tersebut.
Kasus lain menimpa teman cewek yang merupakan seangkatan di jurusan. Dirinya bercerita pernah konflik dengan sesama penghuni kos karena urusan sepele.
Dirinya menegur tetangga kos yang suka menghidupkan musik hingga di atas jam 10 malam. Kondisi ini tentu bikin kesal karena jam tersebut banyak penghuni lain yang ingin istirahat.
Tetangga kos yang tidak terima ditegur justru beradu mulut sehingga membuat suasana kos menjadi tidak nyaman. Alhasil si tetangga kos itu memilih pindah kosan.
Belajar pada kasus ini ternyata menjaga hubungan harmonis dengan sesama penghuni kos bukanlah perkara mudah. Ini karena kita dipertemukan dengan orang asing, tinggal secara berdampingan dengan kebiasaan, sikap dan pola berpikir yang mungkin tidak sejalan.
Konflik ini umum terjadi dimana kadang konflik ada yang bersifat sementara, jangka panjang atau bahkan hingga menimbulkan kerugian di salah satu pihak.
Sebentar lagi akan ada banyak calon mahasiswa perantau yang memilih tinggal di kos serta mau tidak mau akan hidup sosial dengan lingkungan baru.