Senin lalu, saya mengalami kepanikan tersendiri di kantor. Rutinitas pagi biasanya saya membuka e-mail untuk mengecek apakah ada e-mail yang masuk. Selain itu saya sering mengirimkan surat terkait penawaran kepada klien atau mengirimkan tugas kerjaan kepada orang kantor pusat.
Pagi itu ada yang aneh, beberapa e-mail yang saya kirim muncul informasi bahwa gagal terkirim. Saya sempat berpikir mungkin jaringan internet sedang error. Namun muncul pemberitahuan yang membuat saya panik.
Saya menggunakan e-mail domain microsoft dan mendapat pemberitahuan jika e-mail saya terblokir karena terindikasi aktivitas yang tidak normal. Sejak saat itu e-mail langsung tidak bisa terbuka.
Saya merasa menggunakan e-mail normal hanya untuk pribadi dan kerjaan namun baru saya sadar jika saya log in e-mail di lebih dari 5 gadget. Bahkan komputer saya di kantor Bogor pun belum sempat ter-log out.
Inilah awal petaka karena sebelumnya saya sempat log in e-mail di gadget baru yang membuat pihak microsoft mencurigai ada penyalahgunaan e-mail saya oleh orang lain.
Ada rasa panik karena e-mail ini adalah media komunikasi saya dengan banyak pihak dan bahkan saya mendaftarkan akun Kompasiana pun dengan akun e-mail ini.
Setelah melewati beberapa proses termasuk meminta bantuan orang di kantor Jakarta untuk menginfokan subyek e-mail yang sempat masuk ke e-mail saya sebagai syarat verifikasi. Alhasil e-mail bisa kembali pulih kemarin siang.
Dari sini saya belajar banyak hal bahwa permasalahan e-mail jangan pernah dianggap sepele. Justru karena kekurangtahuan kita akan pentingnya keamanan e-mail membuat kita rentan terkena pemblokiran atau kita menjadi korban kejahatan cyber crime.