Dalam sebulan ini banyak keluh kesah dari para ibu tentang kelangkaan minyak goreng dan kini disaat minyak goreng sudah tersedia normal namun harga meroket tajam. Keresahan ibu-ibu cukup beralasan tanpa minyak goreng, mereka bingung harus menggoreng masakan dengan apa.
Tidak dipungkiri minyak goreng yang merupakan Sembako sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kini dengan harga meroket pun muncul keresahan lainnya.
Kondisi ekonomi yang masih terpuruk selama pandemi mengharuskan banyak pihak berhemat sebisa mungkin. Disisi lain harga minyak goreng naik berpotensi menciptakan kenaikan harga lainnya seperti harga gorengan, makanan, dan kuliner lainnya.
Situasi ini ternyata dimanfaatkan segelintir oknum untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara nakal. Kasus yang sempat terjadi di Depok, Jawa Barat dapat menjadi contoh.
Ada sekitar 22 korban yang merupakan ibu-ibu melaporkan tindakan penipuan terkait transaksi minyak goreng. Diiming-imingi harga murah dibawah pasaran, para ibu ini rela memesan kepada tersangka dengan sistem Pre-order. Mencengangkan total kerugian bahkan mencapai 1,5 milyar rupiah. Jumlah kerugian yang fantastis (Selengkapnya klik di sini).
Agar kejadian ini tidak terulang. Ada beberapa cara pencegahan yang dapat dilakukan. Tujuannya agar transaksi dilakukan secara aman dan tidak menjadi korban penipuan berikutnya. Apa saja itu?
Manfaatkan Sistem Rekening Bersama
Penerapan sistem rekening bersama mulai populer sejak adanya situs E-Commerce. Disini akan ada pihak ketiga sebagai penengah dimana pembeli akan mentransferkan sejumlah uang sejumlah nominal transaksi ke rekening yang ditunjuk.
Pihak ketiga akan menampung uang sementara waktu dan akan dibayarkan kepada pihak penjual jika barang sudah diterima pihak pembeli. Tujuan dari rekening bersama adalah menjadi jembatan antara penjual dan pembeli agar sama-sama merasa aman.