Buku adalah jendela dunia
Begitulah kata pepatah zaman dulu dan memang menjadi acuan untuk masyarakat khususnya generasi untuk gemar membaca buku.
Namun bagaimana jika toko buku justru satu per satu tumbang karena ketidakmampuan memberi keuntungan ditambah mulai berkurangnya minat masyarakat membeli buku secara konvensional.
Ini sejalan dengan artikel milik Pak I Ketut Suweca berjudul Toko Buku Terakhir Itu Pun Telah Tutup!
Pada artikel beliau menceritakan jika dulu banyak toko buku berdiri di Singaraja. Wajar mengingat Singaraja adalah kota Pendidikan di Bali. Namun seiring waktu satu per satu tutup dan kini toko terakhir tutup.
Saya setuju ulasan Pak Ketut yang menganalisis penyebab toko buku yang akhirnya memilih menghentikan operasionalnya. Sempat saya berencana menulis hal sama namun artikel Pak Ketut sudah mewakili hal tersebut.
Saya justru sedikit merenung, apakah ada tindakan kecil yang bisa membuat bisnis toko buku bisa bertahan lebih lama lagi. Sangat disayangkan jika bisnis ini yang berkontribusi menyediakan jendela informasi namun berjalan tertatih-tatih hingga akhirnya memilih mengucapkan selamat tinggal.
Apa saja kontribusi sederhana yang bisa kita berikan untuk membantu bisnis toko buku agar bisa bertahan?
# Belilah Meski Hanya Printilan Kecil
Umumnya toko buku tidak hanya menjual buku saja. Ada banyak produk sampingan yamg dijual. Misalkan alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus, penggaris, dan sebagainya.