Dia duduk menepi di sudut sungai
Merenung dengan wajah kosong
Jemarinya mencabut ilalang, menggenggamnya namun terbuang di atas air
Aku melihat ikan-ikan melompat di atas ilalang yang terbawa arus
Dia masih terdiam duduk menepi di sudut sungai
Meski terik matahari membakar kulit mulusnya
Dia tak bergeming,
Mungkinkah ia menikmati udara panas meski sekujur tubuhku telah bermandi keringat
Perlahan kaki melangkah mencoba mendekati dia
Burung Kacer bersiul menghentikan langkahku
Aku tersadar, biarlah dia dengan dunianya
Dunia yang tak mampu aku gapai meski berulang kali tangan ini ingin menyentuhnya
Bagiku mungkin dunianya terasa asing
Bagi dia, dunianya adalah pelita
Menerangi sudut-sudut hati yang gelap akan kenaspaan
--SEKSI [SElasa Kita berpuiSI]
#SEKSI_05
#HIM Di Gubug Pena
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H