Tahun ini perayaan Natal cukup berbeda. Pertama, ini adalah perayaan natal pertama di rumah yang saya dan keluarga baru beli di Tabanan, Bali. Kedua, acara kumpul keluarga besar tanpa dihadiri oleh nenek tercinta lagi.
Sebenarnya sempat ada niat Natal ini, saya dan adik tidak pulang ke Bali. Pertimbangan karena cuti yang belum disetujui oleh manajemen di kantor masing-masing.
Bersyukurlah adik saya diberi cuti dan kemudahan untuk WFH. Saya baru mendapatkan cuti beberapa hari sebelum Natal.
Informasi bahwa saya dan adik tidak pulang ke Bali untuk Natal-an sebelumnya sudah tersebar di forum keluarga besar. Satu persatu adik sepupu merasa sedih karena artinya jika kami tidak pulang, tidak ada event bagi angpao dan seru-seruan yang selama ini kami rutin lakukan saat Natal.
Wajar mengingat saya dan adik adalah sponsor utama untuk Amplop Natal dan Hadiah game seru-seruan saat natal. Padahal Natal di tahun-tahun sebelumnya mereka sangat sumringah karena mendapatkan banyak hadiah dan uang.
Padahal mayoritas keluarga besar dan adik sepupu bukanlah Nasrani. Tapi suasana Natal selalu mereka tunggu. Hal luar biasa ketika tahu saya dan adik memilih untuk pulang ke Bali. Satu per satu adik sepupu menawarkan diri menjemput di Bandara.
Bahkan sempat terjadi kegaduhan untuk menjemput karena ada iming-iming uang jemput yang cukup besar untuk usia mereka.
Apa saja keseruan Natalku?
Saat Natal pun tiba, saya dan sekeluarga sudah bersiap diri menyambut keluarga besar. Satu persatu keluarga adik dari mama mulai datang ke rumah.