Ada kejadian kocak alias lucu ketika sekolah menerapkan pembelajaran dari rumah atau Study From Home (SFH). Kejadian lucu karena orang tua yang selama ini mengandalkan peran guru untuk pendidikan si anak kini mendapatkan beban baru untuk ikut mendampingi anak selama SFH.
Tantangan mulai terasa dimana banyak orang tua yang kurang terbiasa mendampingi atau mengajari si anak terhadap suatu mata pelajaran.
Di atas adalah sepenggal kisah ibu yang berusaha mengajari anak tentang Pancasila. Video ini kocak karena ibu seakan kesal karena anak seakan susah menangkap apa yang ia ajarkan. Bahkan sang ibu harus mengulang beberapa kali untuk mengajarkan putranya tersebut.
Saya saja yang menonton video tersebut hanya bisa tertawa melihat kesabaran ibu mengajarkan anak selama SFH. Bahkan sampai disiapkan sapu untuk membuat si anak cepat paham.
Kejadian mengingatkan saya ketika dulu baru belajar membaca. Setiap malam, ibu saya sibuk mengajari saya membaca bahkan tidak jarang saya terkena sabetan lidi karena salah mengeja atau membaca. Ini membuktikan bahwa salah satu tantangan mendidik anak adalah cara mengajarkan teknik baca bagi anak yang baru memasuki usia sekolah.
Hal lumrah ketika orang tua terpancing emosi ketika mengajarkan membaca pada si anak. Beberapa faktor penyebab diantaranya :
Pertama, orang tua bukan tenaga pendidik. Kita menyadari banyak orang tua yang memang tidak memiliki background pendidikan atau pengalaman sebagai guru formal. Alhasil mereka masih terkendala bagaimana cara mengajarkan hal baru pada anak.
Kedua, menyamaratakan daya tangkap anak. Ini banyak terjadi di sekitar saya ketika orang tua berpendapat daya tangkap anak sama.
"Lihat tuh Radit, anak Bu Siska. Dia aja udah bisa baca, masa kamu belum"
"Mama waktu seusiamu dah pintar baca. Masa kalah sama mama? "