Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Hindari Lowongan Hoaks, Pahami Aturan Ini Terlebih Dahulu

Diperbarui: 18 Agustus 2021   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi hoax. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Seminggu lalu ada kejadian tak biasa di perusahaan saya tepatnya di Plant yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur. Satpam pabrik dari pagi seakan kewalahan menerima surat lamaran yang dikirim ke pabrik. 

HRD pun seakan terbawa situasi panik karena depan pabrik banyak calon pelamar menggunakan pakaian kemeja putih dan celana hitam mengantri ingin menyerahkan surat lamaran langsung sekaligus menunggu panggilan HRD. 

Bahkan ada pelamar yang sudah menunggu sejak pagi sebelum jam operasional. HRD pun mencari tahu darimana si pelamar mendapatkan info lowongan dan diketahui ada yang memposting lowongan di salah satu media sosial.

Kondisi pandemi ditambah tingginya masyarakat yang membutuhkan pekerjaan untuk menyambung hidup seakan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab. Terbukti saat itu ada puluhan pelamar yang harus gigit jari karena mengetahui lowongan tersebut palsu. 

HRD turun tangan, info lowongan yang disebar oknum nakal di print, di tempel di gerbang pabrik dan diberi tulisan tambahan HOAX untuk menandakan bahwa lowongan yang disebar di sosial media adalah Palsu atau Tidak Benar. 

Ini adalah kejadian kedua kali ada oknum nakal yang mencatut nama perusahaan dan menyebarkan info lowongan palsu. Entah apa motifnya namun saya justru tertarik sharing bagaimana menghindari info lowongan agar para pelamar bisa cerdas dan selektif agar tidak menjadi korban lowongan Hoax.

Puluhan Pelamar Kerja di Sebuah Perusahaan. Sumber Tuntas Media

1. Lowongan Yang Tidak Spesifik Cenderung Hoax

Saya pernah tertipu lowongan semacam ini saat dulu baru lulus kuliah. Tergiur ada sebuah perusahaan yang membuka lowongan lebih dari 10 posisi dimana lowongan dibuka untuk lulusan mulai dari SD hingga S2.

Nyatanya posisi yang ditawarkan hoax karena perusahaan hanya mencari pelamar sebanyak mungkin untuk mengisi posisi marketing mengingat perusahaan bergerak sebagai perusahaan pialang. 

Apabila perusahaan tersebut baru beroperasional atau membuka cabang baru maka wajar membutuhkan banyak posisi. Namun kita harus patut curiga jika sebuah perusahaan yang lama berdiri membuka lowongan dengan posisi sangat banyak namun tidak memberikan detail kualifikasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline