Sedikit kisah yang terjadi beberapa hari lalu. Bu Indri, kepala Billing tiba-tiba menghampiri diriku dan berkata, "Pak, gak ada rencana kasih parcel buat anak-anak (karyawan di divisi Distribusi)?"
Saya cukup kaget mendengar permintaan rekan kerja saya ini. Tapi setelah dipikir-pikir tidak ada salahnya memberikan sebuah bingkisan parcel. Toh sebentar lagi Lebaran dan Lebaran identik sebagai hadiah sekaligus sebagai media apresiasi kerja dan loyalitas karyawan. Ini karena tanpa mereka yang susah payah mencurahkan energi, pikiran dan waktu. Tentu divisi yang saya pegang akan mengalami banyak kendala.
Minggu ini menjadi masa terakhir kerja menjelang Lebaran. Kantor akan libur di hari Rabu, 12 Mei 2021 dan akan kembali masuk di Senin, 17 Mei 2021.
Risiko bekerja di industri makanan dan minuman serta saya menaungi divisi distribusi tentu libur panjang akan menjadi masalah besar karena konsumen membutuhkan produk secepat mungkin karena permintaan tinggi selama Lebaran.
"Ok, coba koordinasi dengan admin Distribusi. Berapa jumlah karyawan yang perlu diberi parsel dan anggaran yang dibutuhkan" Jawabku saat itu.
Bu Indri bergegas menghampiri admin dan mengumpulkan data yang ku minta. Tak berselang lama dirinya datang membawa data. "Pak, sekitar 110 orang. Kalau setiap orang dianggarkan 85 ribu, total anggaran Rp. 9.350.000".
Wakwow, anggaran segitu lumayan juga ya. Apalagi perusahaan tidak menyediakan anggaran lain selain THR. Mau tidak mau, bingkisan parcel ini bersifat mandiri.
Saya mencoba membuat pengajuan ke Direktur Keuangan berharap ada bantuan dari perusahaan. Ibarat dapat durian runtuh, direktur setuju namun dengan catatan anggaran bukan dari perusahaan melainkan dana patungan serta direktur akan menjadi donatur terbesar.
Pertimbangan jika pakai anggaran perusahaan dikhawatirkan divisi lain ataupun karyawan dari plant serta cabang lain akan iri dan mengajukan hal serupa. Saya setuju dan dana pun sudah tersedia sesuai yang dianggarkan.
Ada rasa bangga sendiri ketika banyak staff di kantor yang menawarkan diri untuk membantu membuat rincian bingkisan dan membeli barang-barang yang dibutuhkan sesuai yang sudah disusun. Mengingat anggaran untuk per bingkisan tidak besar, mau tidak mau kita kerja ekstra membeli dan mengemas bingkisan secara mandiri dan sukarela.