Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Pahami 5 Risiko Buruk Menjadi "Social Climber" di Media Sosial

Diperbarui: 6 Mei 2021   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Respon Ketika Mendengar Cerita Fiktif. Sumber Shutterstock dreamstime.com

Seorang teman memposting dirinya tengah berpose memegang gadget IPhone keluaran terbaru yang harganya fantastis bagi saya. Rasa kagum saya seketika berubah menjadi Ilfeel ketika tahu gadget yang digunakan ternyata milik orang lain yang dipinjam sebagai properti fotonya seolah-olah IPhone tersebut miliknya. 

Hal ini semakin memprihatinkan seiring munculnya postingan-postingan atau video konten yang berusaha memamerkan sesuatu yang dimiliki dan merendahkan orang lain.

Saya sering melihat pengguna sosial media menggunakan istilah kaum miskin atau missqueen kepada masyarakat yang dianggap tidak mampu mengikuti gaya hidup mewah yang ditampilkan atau memiliki sesuatu barang yang dianggap mahal dan ekslusif.

Contoh dalam terlihat pada video berikut. 


Saya yakin banyak dari Kompasianer yang memiliki kisah serupa dimana melihat postingan seseorang yang berusaha terlihat ekslusif dan berpenampilan glamour namun nyatanya hanya fiktif belakang demi sebuah konten atau postingan sosial media semata. Saya baru tahu bahwa fenomena ini lebih dikenal sebagai social climber. 

Mengutip pada salah satu situs kesehatan, social climber dianggap sebagai kebiasaan orang yang memamerkan sesuatu barang, kondisi, dan hal yang dapat meningkatkan status sosialnya (sumber klik disini). 

Hal yang menarik bahwa sebenarnya banyak dari social climber justru berasal dari kalangan menengah ataupun menengah kebawah yang berusaha mati-matian agar terlihat kaya dan populer.

Nyatanya social climber justru dianggap sebagai salah satu gangguan psikis yang banyak menyerang generasi muda yang notabanenya haus popularitas dan pengakuan dalam sosial media. Tanpa disadari ada 5 bahaya ketika seorang memiliki karakter social climber dalam sosial media. Apa saja itu? 

1. Terlihat Bodoh dan Kampungan

Percaya atau tidak bahwa mereka yang social climber di sosial media justru banyak mendapat cap sebagai sosok yang bodoh dan kampungan dari pengguna sosial media lain. Kondisi ini tentu berputar 180 derajat dari harapan yang selama ini diharapkan oleh si social climber. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline