Entah kapan terakhir kali aku melihat tukang pos di sekitarku. Mencoba keras mem-flashback kenangan beberapa tahun ini namun rasanya aku hampir tidak pernah melihat tukang pos di jalanan atau mengantar surat atau paket ke rumah atau tempat kerjaku.
Kenangan yang ku ingat hanyalah saat aku masih kecil usia SD. Melihat seorang bapak mengendarai motor dan atribut berwarna orange berhenti depan rumah, mengeluarkan sepucuk surat dari kantong yang digantung atas motor dan menanyakan alamat sesuai yang ditulis di surat.
"Ma, ada Pak Pos antar surat" Begitu reaksiku yang ku ingat saat ada pak Pos datang ke rumah. Hal pertama yang ku cari ketika ada surat datang adalah perangko yang ditempel di depan surat. Beragamnya model, gambar, hingga nominal perangko membuat saya memiliki hobi sebagai filateli.
Di era 1990-an profesi menjadi Pengantar Pos masih diminati oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kegiatan seperti mengirim surat kepada keluarga, kerabat, teman hingga sahabat pena; mengirim surat lamaran kerja; mengirim uang; hingga mengirim barang masih banyak memanfaatkan jasa Pak Pos. Entah kenapa seiring waktu keberadaan Pak Pos mulai susah ditemukan.
Baru aku merindukan kehadiran Pak Pos saat ini dimana kemajuan teknologi kian canggih dan banyaknya jasa ekspedisi yang hadir di tanah air.
Tidak dipungkiri bahwa ada beberapa penyebab kehadiran Pak Pos kini terasa hilang di tengah masyarakat. Apa saja itu?
1. Kelangkaan Kantor Pos
Saya mengatakan langka karena sudah sangat jarang ditemukan kantor pos di suatu daerah. Bahkan ketika saya tinggal di Kota Pasuruan selama 2 tahun hanya tahu 1 kantor pos disana. Kini saat tinggal di Cibinong, Bogor saya justru belum tahu lokasi kantor pos terdekat.
Namun jika sobat Kompasiana menanyakan layanan kantor ekspedisi seperti JNE, JNT, Tiki yang terdekat. Saya akan mampu memberikan patokan lokasi dengan mudah. Ini karena justru banyak ditemukan mitra agen di sekitar saya. Bahkan pernah saya pergi ke desa yang cukup terpelosok menemukan mitra agen ekspedisi ini daripada kantor pos.
Kejomplangan ini membuat tukang Pos menjadi susah ditemukan. Dulu saat masih kecil masih sering melihat tukang Pos menggunakan sepeda ontel dan motor untuk mengirimkan surat dan paket. Kini kehadirannya seakan tergantikan dengan abang kurir paket dari agen ekspedisi modern.
2. Jasa Layanan Ekspedisi Modern Lebih Variatif