Siapa disini yang lebih menyukai berbelanja di warung atau toko kelontong dibanding ke modern market?
Pertanyaan ini muncul karena mulai menjamurnya retail modern market yang berkembang tidak hanya di Kota besar namun juga mulai merambah ke pedesaan.
Bagi yang tinggal di perkotaan pasti familiar dengan beberapa modern market seperti Alfamart, Indomaret, Superindo, Giant, Hypermart, Hero dan masih banyak lainnya.
Tidak dipungkiri banyak masyarakat mulai beralih dari belanja di warung tradisional ke modern market. Ada beragam alasan diantaranya :
- Modern Market suasana ruangan sejuk
- Tersedia mesin atm atau bisa melakukan transaksi tarik tunai dan pembayaran melalui kartu kredit atau debit.
- Tempat usaha luas
- Ada perasaan prestis berbelanja di modern market
- Kasir dan karyawannya cantik/cakep
- Dekat rumah
- Ada tempat untuk istirahat atau nongkrong di depan toko
- Tersedia beragam kebutuhan dan lebih lengkap
- Adanya promo tertentu yang menarik
- Tersedia fasilitas pendukung seperti toilet, parkir, dll
Sebenarnya masih banyak lagi alasan mengapa kini orang banyak beralih berbelanja ke modern market dibandingkan ke toko kovensional. Saya pun tidak memungkiri saya pun masih sering berbelanja kebutuhan bulanan di modern market karena mengingat ada produk dan kebutuhan yang tidak tersedia di warung kelontong atau toko konvensional di sekitar tempat tinggal.
Namun mulai menanamkan kebiasaan jika hanya membeli kebutuhan pribadi atau sehari-hari seperti rokok, alat mandi, cemilan atau air minum gallon selalu memilih membeli di warung terdekat.
Saya merasa ketika banyak orang mulai beralih berbelanja di retail modern tentu nasib para pedagang kecil yang memiliki usaha warung kelontong mulai kehilangan pembeli dan pendapatannya tentu ikut menurun.
Ada beberapa pertimbangan mengapa kita perlu menggiatkan kembali masyarakat untuk berbelanja di warung kelontong di sekitar kita.
# 1. Toko Kelontong adalah tumpuan masyarakat kecil
Ketika kita terlalu bersemangat berbelanja di retail modern sejatinya kita semakin mensejahterakan pemilik retail tersebut. Bahkan para konglomerat di tanah air justru memiliki usaha kuat di bidang retail modern. Ini berbanding terbalik dengan toko kelontong yang mayoritas merupakan usaha bagi masyarakat menengah.