Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Koran, Rinduku Setinggi Gunung

Diperbarui: 11 Januari 2021   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tumpukan Koran Kompas. Sumber Situs Kompas TV

Entah kenapa saat tadi perjalanan ke kantor tiba-tiba teringat kisah masa kecil yang suka membaca koran. Kini lupa entah kapan terakhir membaca koran konvensional. 

Dulu kalau ada orang yang membaca koran di tempat umum pasti terlihat berwawasan, kritis, dan selalu update berita. Namun saat ini saya jarang sekali melihat orang membaca koran di tempat umum. Kini mereka beralih membaca berita melalui media online yang lebih praktis.

Judulku memang sedikit lebay, ya sesekali ingin buat judul yang hipebola namun dalam hati yang mendalam memang ku merindukan banyak hal semasa kecil. Salah satunya media cetak seperti koran/surat kabar, majalah ataupun tabloid dimana masa tahun 1990-an begitu banyak media cetak yang beredar di masyarakat. 

Di desa saya, segala bentuk media cetak baik itu surat kabar, majalah atau tabloid selalu dinamakan koran karena mereka tidak mau ribet dengan banyak istilah. Istilah koran seakan sudah mendarah daging di desa saya saat itu.

Saya ingat betul ada banyak koran lokal maupun nasional yang bersaing memberikan informasi terupdate setiap pagi. Selain itu muncul juga majalah dan tabloid khusus seperti seputar otomotif, seluler, anak-anak, hingga dulu ada majalah yang khusus memuat dunia selebritis bollywood, hingga asia timur.

Teringat dulu saat sedang naiknya pamor acara dari Taiwan Meteor Garden. Muncul banyak tabloid dan majalah yang mengulas tentang serba serbi anak muda serta artis Asia Timur. Bahkan ada majalah yang mengadakan kuis berhadiah tiket konser atau gathering bersama artis idola. 

Saya menyadari bahwa semakin maju peradaban maka akan ada yang ditinggalkan. Kini semakin berkembangnya platform berita online membuat industri media cetak mengalami masa sulit. 

Satu persatu media cetak baik koran, majalan dan tabloid bertumbangan karena menurunnya permintaan ditengah tingginya biaya produksi sehingga mereka kalah saing.

Ada beberapa hal yang membuat saya seakan rindu masa kecil yang pernah asyik sendiri membaca koran yang setiap pagi diantarkan ke rumah. Bahkan dulu ibu saya menyuruh untuk membaca tiap tulisan yang ada di koran untuk melatih kemampuan baca. Hal yang kini jarang terjadi pada jaman sekarang. Apa saja yang membuat saya begitu rindu dengan koran :

Koran Menjadi Sumber Penghasilan sebagian orang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline