Kota Malang memang telah dikenal sebagai kota wisata sekaligus kota pendidikan di Jawa Timur. Namun masih banyak masyarakat yang salah kaprah ketika membahas Kota Malang namun pikiran tertuju ke Kota Batu.
Wajar karena Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu dikenal dengan sebutan Malang Raya. Kota Batu dulu memang menjadi bagian dari Kabupaten Malang namun per tanggal 17 Oktober 2001, Batu menjadi kota otonom dan terpisah dari Kabupaten Malang.
Perlu digarisbawahi bahwa Kota Batu dan Kota Malang berbeda secara administratif meskipun jaraknya bersebelahan. Namun pada tulisan ini saya ingin sharing pengalaman tentang wisata menarik di Kota Malang dengan sistem travel with a low budget.
Titik awal wisata kita fokuskan di stasiun Malang Kota. Pemilihan ini dikarenakan banyak backpacker yang menggunakan transportasi kereta ke malang serta lokasi stasiun yang tepat di jantung Kota Malang.
Setibanya di stasiun Kota Malang maka petualangan menjelajah dengan 100ribu akan segera dimulai. Buka maps dan arahkan menuju kampung warna-warni Jodipan atau kampung Tridi Malang. Kita hanya perlu berjalan kaki sedikit sekitar 10 menit karena jaraknya berkisar 700 meter dari stasiun.
Kampung warna-warni Jodipan kini telah menjadi destinasi favourite di Kota Malang. Saat saya awal kuliah di Malang, Kampung Jodipan masih merupakan perkampungan kumuh yang dilewati oleh Sungai Brantas.
Saat awal di Malang, saya sudah tahu daerah ini namun belum pernah masuk ke kawasan ini karena memang saat itu belum ada daya tarik khusus. Ide brilian mengubah kampung ini muncul dari gagasan sekelompok mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang dalam mengerjakan tugas praktikum dan dibantu perealisasiannya oleh tokoh setempat dan perusahaan Cat yang di Malang.
Konsep ini terinspirasi oleh Kampung Warna Rio De Janeiro Brazil yang mampu menarik wisatawan berkunjung. Alhasil kini kampung kumuh Jodipan telah berubah sebagai kampung daya tarik khusus.
Tempat ini sebenarnya terbagi menjadi 2 area yaitu kampung warna-warni dan kampung Tridi. Pada kampung warna-warni, pengunjung lebih fokus melihat beragam warna cat rumah serta didukung media dan pernak-pernik unik seperti payung yang digantung, hiasan bunga, tulisan unik, papan wajah dan lainnya.