Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Lika-liku Grup Chat WhatsApp, Nyaman atau Tidak?

Diperbarui: 17 Juni 2020   13:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aplikasi WhatsApp. Sumber Tribun News

WhatsApp (WA) saat ini menjadi aplikasi chating paling diminati di Indonesia. Kehadirannya berhasil menggeser aplikasi serupa yang sebelumnya sempat populer seperti Mig33, Yahoo! Messenger, BBM, hingga Line.

Apa yang membuat WA menjadi sosial media terpopuler saat ini?

WA hadir pertama kali pada 24 Februari 2009 oleh Brian Acton dan Jan Koum yang sebelumnya pernah bekerja di kantor Yahoo. Tahun 2014, WA secara resmi diakuisisi oleh Facebook dengan nilai jual US$ 19 milyar. Ini menandakan WA telah menjadi bagian pengembangan Facebook saat ini.

Menguntip data dari Kominfo bahwa 83 persen dari 171 pengguna internet di Indonesia adalah para pengguna WA (Sumber data klik disini). Ini menandakan bahwa mayoritas pengguna internet di Indonesia memiliki aplikasi WA di telepon seluler mereka. Disisi lain juga pesan WA pun dapat diakses melalui gagdet lain seperti laptop ataupun PC yang membuat aplikasi ini dapat diakses melalui multi gadget.

WA hadir tidak hanya mengandalkan fitur layanan pesan instan namun juga terdapat fitur tambahan yang menjadi daya tarik lain seperti video call, voice note, sticker menarik, pesan status hingga layanan lampiran (attachment) guna memudahkan pengguna berbagi media seperti foto video ataupun dokumen. Bahkan kini mulai banyak sticker menarik dan lucu yang dapat diciptakan oleh para pengguna WA diluar yang disediakan oleh pengembang aplikasi.

Selain komunikasi 2 arah, WA juga menghadirkan layanan Grup Chat untuk memudahkan komunikasi lebih dari 2 orang. Hal yang lumrah bila tiba-tiba muncul grup WA dan kita diundang sebagai peserta. Contoh grup yang familiar seperti Grup kantor, Grup Arisan, Grup Alumni, Grup Reuni, Grup Jalan-Jalan dan masih banyak topik grup yang dibuat.

Ketika kita diundang dan bergabung dalam Grup WA maka akan terjadi sebuah ikatan sosial dalam grup tersebut. Mau tidak mau kita sudah menciptakan kehidupan sosial tersendiri secara dunia maya dan suka atau tidak segala hal yang dibahas akan ikut menciptakan interaksi baik antar sesama anggota ataupun interaksi bathin dalam diri kita sendiri.

Permasalahan muncul ketika ada interaksi bathin dalam diri kita dimana kita sebenarnya tidak terlalu menyukai tergabung dalam suatu grup chat dengan berbagai alasan seperti isi chat anggota kurang berkenan, tidak dianggap dalam grup, ada anggota yang tidak dikehendaki, atau sebenarnya tidak memiliki kepentingan dalam grup chat tersebut. 

Bagi yang karakter cuek dan merasa tidak ada kepentingan biasanya langsung memilih meninggalkan grup namun tidak sedikit pengguna chat sungkan untuk meninggalkan grup chat karena faktor A, B, C dan sebagainya hingga akhirnya memilih untuk menon-aktifkan notifikasi dan bertindak sebagai silent reader

  • Permasalahan Pertama, Chat Grup Terlalu Banyak Terkesan Mengganggu

Permasalahan ini muncul di grup khusus seperti Grup Reuni SD Sekolah, Grup Hobi, Grup Gosip, ataupun Grup Angkatan. Kadangkala ketika ada sebuah topik yang menarik dibahas, 1 menit tidak buka chat maka akan muncul puluhan hingga ratusan notifikasi chat yang belum dibaca oleh pengguna. Ini menandakan bahwa begitu banyak orang yang berinteraksi dalam kurun waktu singkat sehingga kemunculan notif yang begitu banyak.

Ketika kita membutuhkan waktu untuk tenang atau sedang fokus pada suatu kegiatan namun tiba-tiba muncul suara chat masuk bertubi-tubi bahkan terkesan tiada henti. Secara psikis itu akan langsung mengganggu apalagi ketika sadar begitu banyak notifikasi chat masuk hanya dalam 1 grup chat.

Permasalahan ini pun sering saya alami dan pasti juga dialami oleh banyak pengguna WA. Apa yang harus dilakukan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline