Lihat ke Halaman Asli

Yuddy Chrisnandi Politisi Tanpa Prestasi

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yuddy Chrisnandi Politisi Tanpa Prestasi

Yuddy Chrisnandi aktif muncul di media menyerang dengan membabi buta. Mengatakan penggantinya Hary Tanoe gagal menjadi Ketua Bapilu. Lalu mengusirnya pergi.

Doyan mengikuti perkembangan politik di tanah air, nalar saya langsung terhentak mendengar pernyataan tersebut sekaligus jijik mendengar pernyataannya. Apa yang telah dilakukan Yuddy adalah khas politisi busuk zaman baheula.

Seluruh masyarakat rasanya bisa merasakan bagaimana keringat dan upaya HT membangun partai yang nyaris punah. Perjuangannya juga tidak setengah-setengah, hampir setiap hari saya lihat di media Hary Tanoesoedibjo berkeliling Indonesia.

Berkeringat membangun partai yang baru saja dikenalnya. Dia korbankan waktunya, tenaganya, pikirannya, keuangan dan dia kerahkan seluruh kemampuannya. Rasanya tak ada satu pun insan yang meragukan pengorbanannya.

Tapi tiba-tiba seperti halilintar, Yuddy menyambar tak jelas arah dan tujuannya. Kata dia HT gagal memimpin pemenangan Hanura.

Sebagai seorang penulis saya ingin berimbang. Saya cari nama tentang Yuddy di google tentang kampanyenya di dapil-nya, nyaris tidak ada berita sama sekali. Lalu saya cari lagi prestasi Yuddy Chrisnandy. Luar biasa hasilnya juga tidak ada. Seandainya Yuddy tahu, dia pasti akan menyalahkan pengelola Google yang tidak berhasil membangun situs itu dengan benar. Karena tidak ada cerita satu pun tentang prestasinya.

Namun ada kecenderungan yang sama ketika dia di Golkar dulu. Dengan ocehannya dia mengumbar sana-sini menjatuhkan partainya sendiri saat ingin menjabat sebagai ketua umum. Untungnya saat itu dia gagal, entah jadi apa jika ketua umum golkar adalah Yuddy. Dia juga pernah melamar jadi Presiden dan berharap partainya mau mendukung. Satu pun tak ada yang bersedia mengacungkan tangan untuk mendukungnya.

Yang terbaru kabarnya dia gagal menjadi anggota DPR. Kini harus menunggu lima tahun lagi untuk bisa mengajukan diri menjadi legislatif. Namun pertanyaan berikutnya adalah kalau Hanura gagal lantas mengapa Miryam S Haryani rekan satu partainya yang nomor urutnya berada dibawahnya di DAPIL-nya bisa melenggang mulus ke Senayan.

Padahal nomor urut Yuddy ada diurutan pertama. Perlu dicatat nomor urut penting bagi seorang Yuddy, karena dulu hanya gara-gara nomor urut dia mengundurkan diri dari Golkar. Tapi masyarakat sudah jauh lebih cerdas dari Doktor Politik tersebut.

Masyarakat saat ini bisa memilih mana yang hanya berteriak tanpa hati dan mana yang betul-betul punya hati.

Apa perbedaan antara keduanya? Bedanya hanya satu yaitu hati. Dan bicara soal hati rakyat tidak bisa dibohongi. Perjuangan Miryam, perempuan ini pernah mencetak rekor dengan kampanye terbuka yang seluruhnya di hadiri perempuan total ada 35.000 perempuan. Lalu bagaimana dengan Yuddy? Apa yang sudah diperjuangkannya? Mbah google aja geleng-geleng menyerah tak tahu harus menjawab apa. Apalagi saya.. bisa jadi Mbah google juga gagal kata Yuddy.

Tong Kosong Memang Selalu Nyaring Bunyinya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline