BEST PRACTICE ESSAY
PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN ALAT PERAGA
Disusun Oleh
- Indraini, S,Si
- M Ridlo Yuwono, S,Pd, M.Pd
- Ambar Nurhayati, S.Pd. M.Pd
- Mahasiswa PPG Daljab Tahun 2023 Universitas Widya Dharma Klaten
- Dosen Pembimbing PPG Daljab Tahun 2023 Universitas Widya Dharma Klaten
- Guru Pamong PPG Daljab Tahun 2023 Universitas Widya Dharma Klaten
indraini071@gmail.com
- Pendahuluan
- Matematika merupakan pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah, baik ditingkat dasar maupun menengah. Karena matematika mempunyai peran yang sentral dalam bidang ilmu sehingga matematika dijuluki sebagai raja dan pelayan ilmu. Disebut sebagai raja karena perkembangan ilmu matematika tidak berdasarkan ilmu-ilmu lain. Sedangkan kedudukannya sebagai pelayan bagi ilmu lain dikarenakan matematika merupakan ilmu dasar yang mendasari ilmu-ilmu lain. Mengingat pentingnya peranan matematika di dalam disiplin ilmu maka peserta didik tingkat dasar dan menengah diharapkan dapat menguasai matematika sehingga dapat diaplikasikan ilmu --ilmu lain.
Karakteristik matematika yang abstrak menimbulkan mitos negatif yang berkembang di masyarakat bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Sehingga hal itu mempengaruhi potensi peserta didik dalam memahami matematika. Hambatan lain juga berasal dari dalam individu guru maupun peserta didik sehingga hal tersebut berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses belajar mengajar di sekolah.
Masalah yang tidak kalah penting yang terjadi dalam pembelajaran matematika di sekolah adalah guru hanya menjelaskan tanpa menggunakan alat peraga atau media. Misalnya saat guru menerangkan peserta didik mendengarkan kemudian mencatat pelajaran yang diberikan akan tetapi peserta didik jarang terlibat dalam hal mengajukan pertanyaan, mengutarakan pendapat, ataupun dalam berdiskusi menyampaikan pendapat.
- Pembahasan
Tantangan dalam rendahnya motivasi dan hasil belajar peserta didik pada materi perkalian dan pembagian bilangan bulat diantaranya disebabkan model pembelajaran yang belum sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi pelajaran, media pembelajaran yang kurang menarik seperti PPT dan alat peraga sangat sederhana, rendahnya literasi numerasi guru membuat soal Hots.
Dilihat dari tantangan tersebut di atas bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki oleh guru tersebut,yaitu kompetensi pedagogik dan profesional sedangkan dari sisi peserta didik adalah minat dan motivasi belajar.
Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa pihak untuk mengatasinya yaitu mahasiswa PPG Dalam Jabatan angkatan 3 sebagai guru matematika, dosen pembimbing dan guru pamong PPG Dalam Jabatan Kategori III Universitas Widya Dharma Klaten sebagai narasumber ahli untuk memberikan masukan dalam upaya perbaikan strategi pembelajaran, kepala sekolah dan rekan guru serta peserta didik kelas VII SMPN 2 Satap Kepenuhan Hulu.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghadapai tantangan tersebut adalah dengan pemilihan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yaitu menerapkan strategi pembelajaran problem based learning (PBL) dengan penggunaan alat peraga papan takur dan PPT yang menarik serta merancang pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui diskusi, mengembangkan modul ajar lengkap dan LKPD. Proses pembuatan modul ajar yang berpusat pada peserta didik dengan menentukan kegiatan-kegiatan pembelajaran apa saja yang mengaktifkan dan berperan serta dalam pembelajaran,
Dampak dari pelaksanaan pembelajaran inovatif meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Penggunaan media PPT yang tepat, LKPD dan serta alat peraga dapat menarik perhatian peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.