Lihat ke Halaman Asli

Indra Gazi

Mahasiswa STEI Bina Muda Bandung

Berbicara Sampah, Siapa yang Salah?

Diperbarui: 22 November 2021   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Saya tidak butuh teori, yang saya butuhkan adalah praktik" lantang diucapkan seorang pria yang tiba-masuk ke kantin kampus seraya mengambil sapu. Saya yang dari tadi diam di kantin hanya bisa memperhatikan sambil menganguk-anggukan kepala sebagai bentuk bahwa saya mengiyakan perkataannya. Duduk didepan saya dengan muka kesal, membicarakan persoalan sampah dilingkungan tempat tinggalnya yang tidak jauh dari tempat tinggal saya. "tuh disisi walungan geus dipager, mang Heri geus bingung kudu miceun runtah kamana. Eweuh solusi. Nu ieu kalah mere teori weh hayoh. Nu itu kalah nyalahkeun RT si anu eweuh gawe. Urang sebagai RT kalah katempuhan" ucapnya kepada saya. Sesekali saya menyauti ucapannya " teras langkah awal naon atuh Te nu dilakukeun ayeuna?". "nya ayeuna mah kitu weh sampah didurukan sawareh, wayahna weh kakebulan da kan Bank sampah nu ti Desa can jalan da kudu sesuai prosedur mun kudu jalan teh, geus ngobrol ka pengurus perum meh sampahna di tarik make mobil da kudu make duit, caba sakali narik teh biayana genap ratus rebu, emang daraekeun? Sarangggupeun? Tuh ceuk urang mah tempo tuh ka sakola Bu Ani, didinya mah atuh bersih eweuh tah sampah teh, nepi ka urang ge atuh wani sare di WC saking ku bersihna"ucapnya. Akhir obrolanpun ditutup dengan "cik menta rokok teh sabatang".

Berbicara tentang sampah adalah topik klasik yang sampai saat ini masih ramai diperbincangkan. Banyak sekali argumen-argumen, kajian-kajian, penelitian mengenai sampah dan cara menanganinya. Namun pada praktiknya tetap sama, tidak ada solusi. Lantas siapa yang salah? Apakah pemerintah yang kurang serius dalam menangani sampah? Atau kita sebagai manusia kurang sadar akan penanganan sampah?atau apakah kita akan terus saling menyalahakan? Tanpa ada solusi?

Di akhir renungan dalam hati bergumam, sampah dari masyarakat dan sampah masyarakat sama-sama susah menanganinya.

Cicalengka 22 November 2021

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline