Membaca postingan saudara Nurul yang juga admin kompasiana, saya baru tahu kalau besok kompasiana berulang tahun. Jadi tergerak hati untuk memberikan kado terindah. Tak terasa sudah kompasiana menginjak tahun ketiga.
Kompasiana merupakan tempat saya mengawali hobi sebagai penulis atau lebih enaknya disebut blogger. Entah dulunya apa yang membuat saya 'nyasar' di blog itu hingga bertahan sampai sekarang. Seingat saya dulu, kalau itu saya hanya membaca sebuah postingan dan 'kebelet' ingin berkomentar. Tapi karena harus login terlebih dahulu, sehingga terpaksalah sudah saya daftar dan otomatis menjadi member.
Awal menjadi member saya masih ingat betul, kalau postingan pertama yang saya publish adalah hasil copy paste dari sebuah blog. Kebetulan isi tulisan itu sangat bagus. Sehingga menurut saya layak untuk diposting dan dibaca oleh ribuan member lainnya. Maklum, saya menganggap tulisan member lain begitu 'berisi' alias berkualitas.
Sampai saya tahu bahwa sebutan untuk member kompasiana adalah kompasianer. Maka saat itulah saya mengenalkan diri pada lingkungan sekitar sebagai seorang blogger yang berjuluk kompasianer.
Kala itu, menulis bukanlah sebuah kebiasaan bagi saya. Sehingga sempat hanya mem-publish 3 postingan pada bulan Juni, setelah itu kembali meninggalkan kompasiana. Entah apa yang membuat saya mengingat akun saya dan kembali menulis satu postingan di bulan September, meskipun hanya satu (ha..ha..ha..). Minat menulis memang pasang surut, Oktober dan November vakum barulah bulan Desember kembali menulis. Hingga akhirnya pada awal 2011 mulai menemukan gaya menulis yang pas dan pentingnya NO COPY PASTE.
Entah sudah berapa postingan yang sudah saya publish. Males menghitungnya dan yang pasti tidak sebanyak kompasiner senior seperti mas Johan Wahyudi, Om Jay, Mas Kate dan lainnya. Selama ini merekalah yang banyak menginspirasi saya dalam dunia kepenulisan. Komentar yang berujung persahabatan, komentar berlanjut ke perdebatan sengit berujung pula pada persahatan. Walau hanya sebatas lingkup dunia maya saja, tapi tidak kalah sensasinya dengan persahabatan dunia 'tatap muka'. Benar-benar unik dan lucu, pernah saya mengalami sebuah perdebatan dengan Mbak Langit. Tetapi berkat event Festival Fiksi Kolaborasi kita berdua malah berduet (ha..ha..ha.. ini berkat rok mini). Intinya saya menikmati.
Selama berkecimpung di Kompasiana, sungguh sudah tak terkira lagi pengalaman yang saya dapatkan. Kopdar pertama waktu itu di rumah seorang kompasianer Jogja yakni Ouda Teda Ena (cek dulu bener gak, wah hebat). Berlanjut dengan kopdar bersama Canting hingga saya tahu 'project' Seribu Burung Kertas. Lalu yang paling berkesan bagi saya adalah ketika nekad menghadiri Monthly Discussion bersama Bpk. Marzuki Alie, Ketua DPR-RI. Benar-benar nekad, karena pada waktu itu saya tidak pernah merasakan atmosfer Jakarta seperti apa. Belum pernah melihat langsung kekejaman Ibu Kota yang katanya lebih kejam dari Ibu Tiri. Akibatnya saya nyasar di atas Bus Trans Jakarta, hingga 2 kali melewati ruas jalan yang sama. Padahal tempat acaranya sudah terlewat beberapa kali ( jadi miris sendiri mengingat momen itu).
Selanjutnya prestasi, prestasi apa saja yang saya peroleh dari kompasiana? It's can't be expressed in words (bener gak nih?) Mulai dari yang tidak tampak hingga yang berakhir dengan selebrasi.
Mulai dari artikel yang Headline pertama kali waktu itu, saya sampia lompat kegirangan dan meng-capture-nya untuk diabadikan(sungguh lebay dan pada akhirnya hilang karna masalah teknis). Dari yang saya ingat, berkat sebuah kompetisi di kompasiana saya seolah begitu menemukan gairah menulis ketika berhasil menjuarainya. Kompetisi itu diadakan berkat kerja sama dengan salah satu Merk Laptop di negeri ini. Alhamdulillah hadiahnya sekarang menjadi 'sesuatu' buat saya juga rekan di sekitar saya. Sejak saat itu saya mulai percaya diri mengirimkan beberapa esai yang juara dan itu membawa sedikit income tambahan untuk makan enak (he..he..he.. standar anak kos pastinya).
Namun satu hal yang tidak akan pernah saya lupakan. Berkat kompasiana, saya bisa menuliskan nama Indra Furwita pada buku yang berjudul "Catatan Kuliah di Kampus Kehidupan". Buku yang saya susun dari tulisan-tulisan di kompasiana. Itu sebagai bukti bahwa di kompasiana, kita tidak hanya sekedar menjadi penulis. Secara tidak sadar kita telah mendidik diri sendiri untuk bertindak layaknya penulis profesional. Alhamdulillah buku itu sudah melayang dimana-mana.
Bila dilihat dari kilas masa lalu di kompasiana, sungguh tidak menyangka akibatnya bisa seperti ini. Dari yang dulunya hobi saya berganti-ganti, mulai dari berenang, main voli, olah raga, lari, kini berujung pada satu hobi yakni menulis. Bahkan saya nekad untuk membangun sebuah web blog pribadi baru-baru ini yang beralamatkan www.IndraFurwita.com. Sebagai wujud kemandirian untuk mengelola sendiri tulisan-tulisan saya.