Lihat ke Halaman Asli

Penjual Es Dadakan

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Surprise... Itulah yang kurasakan pertama kali saat saya mencoba menelusuri jalanan di buka puasa yang kedua ini. Seperti biasa, nyoba nyari-nyari panganan berbuka yang menyegarkan. Wow, ternyata di luar sana sungguh ramai. Kalau biasa ada pasar tumpah, mungkin yang ini bisa disebut pasar bercucuran.

Di pinggiran jalan, kalau biasa saya hanya melihat rumah-rumah tetangga sepi kali ini mendadak semua jadi pengusaha. Pengusaha kecil yang menjajakan makanan khas berbuka puasa. Adalah yang paling umum dijual adalah aneka es. Kalau dilihat dari warnanya, wuhhhh benar-benar menggiurkan. Kalau saya bilang mereka cukup antusias menjualnya, karena jarum jam di tangan saya masih menunjukkan pukul 15.30.

banyaknya pedagang membuat mata saya merasa enggan melihatnya. Loh ? Iya, bagaimana tidak, sekali melihat langsung kecantol akhirnya pandangan mata tak henti-hentinya menatap. Malu kan?

walaupun banyak seperti itu, kita perlu menghimbau diri untuk tetap berhati-hati dalam memilih panganan. Bukan masalah besar sebenarnya, tapi alangkah baiknya jika kita turut menjaga kesehatan. Pilih yang benar-benar meyakinkan.

Sekedar kabar tak penting, bahwa menu berbuka saya sore ini adalah kue pukis idaman, kesukaan, dan favorit saya. Di dalamnya ada coklat yang menggiurkan, wah pokoknya enaklah. Lalu ada sebungkus buah kurma, dan mungkin es-nya menyusul.

Bagaimana menu Anda? Pasti lebih nikmat, he..he..he.. Selamat berbuka :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline