Lihat ke Halaman Asli

Maaf, Saya Tabrak Lari

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bangun siang itu sudah lumrah bagi anak kos, karena mungkin kegiatan kuliah yang padat memaksanya demikian (mungkin ya). Semalam saya menghabiskan waktu di kos teman se-SMA dulu. Maklum, Ia baru saja putus cinta jadi sebagai temannya dianjurkan untuk saling memberikan support, setidaknya meminimalisir kemungkinan bunuh diri (melihat realita sekarang). Akibat bangun siang makanpun kesiangan. Sebelumnya juga mandi kesiangan, intinya banyak yang kesiangan sampai-sampai menghubungi pacarpun kesiangan.

Hari ini mungkin hari yang kurang beruntung untuk rekan saya itu. Sewaktu dalam perjalanan menuju rumah makan, Ia menabrak plang yang berdiri di sisi kiri jalan. Padahal di sebelahnya ada teknisi PDAM yang sedang memperbaiki pipa di bawah jalan. Terang saja teknisi itu keluar dan menggerutu karena kesal. Kebetulan saya mengikutinya di belakang dengan motor lain. Lebih disesalkan lagi sahabatku itu berlalu begitu saja tanpa permohonan maaf.

Sebagai orang muda dan berpendidikan tentu tak layak bersikap demikian. Itulah juga yang mungkin terpikirkan oleh sahabat saya itu.setelah makan tanpa diduga Ia singgah di tempat plang tadi ditabrak. Apa yang dilakukannya? Ia memohon maaf kepada bapak itu. Saya mengira Bapak itu akan marah dan mengomel panjang lebar (biasanya). Tapi ternyat tidak, bapak itu dengan lugasnya mengatakan "Ohh...gak papa, bagus itu berani minta maaf". Akhirnya sahabatku bisa bernafas lega.

Ya itulah contoh dan realita kita di masyarakat. Ketika kita menyadari bahwa telah berbuat salah kepada orang lain, sedikit yang sadar diri untuk memohon maaf. Ada beragam alasan mulai dari takut hinnga menganggap semuanya baik-baik saja. Mungkin saja kita mengira bahwa Ia akan membalasa dengan hal setimpal kepada kita. Padahal belum tentu dari yang kita pikirkan itu adalah yang akan terjadi. Maka, mari berani bertanggung jawab terhadap semua yang kita lakukan terlebih jika itu merugikan orang lain.

Sekian dan terimakasih.

Salam,
Indra Furwita




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline