Lihat ke Halaman Asli

Woow, Printer 3D (3 Dimensi)

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Printer 3D (www.google.com)

Pagi tadi, saya membuka-buka GATRA dan membaca sebuah atikel yang dituliskan oleh Yudhi Ariadi, Peneliti di Universitas Lancaster, Inggris. Sayangnya saya lupa detail waktu penerbitannya. Saya masih ingat beberapa hal yang menarik dari tulisan tersebut. Untuk itu, saya ingin menyapaikannya kepada kompasiner yang sedang menikmati tampilan baru dari KOMPASIANA.

Ekspansi teknologi di dalam kehidupan manusia diakui sangat cepat perkembangannya. Hampir di setiap unsur kehidupan disuguhkan kenyamanan karena teknologi. Salah satunya, kita dimudahkan untuk mendokumentasikan arsip-arsip kita yang semula dalam bentuk file digital/komputerisasi, kini bisa bisa dilihat dalam bentuk kertas. Dengan bantuan printer semuanya bisa dijadikan lebih instant. Mencetak fotopun demikian, hanya dengan bermodalkan printer mungil, Anda tidak perlu lagi susah-susah ke percetakan foto. Cukup dengan berpose sepuasnya, Anda bisa mencetak foto dengan ukuran sesuai yang diinginkan. Kegiatan catat-mencatat-pun tidak perlu lagi dengan menghabiskan tinta pena untum menuliskan semua yang ada di White Board.

Bila kita sedikit berkhayal bagaimana kehidupan manusia 20 tahun ke depan. Bila salah satu dari Anda kehilangan properti seperti kunci motor, mungkin sudah tidak perlu lagi mencarinya di mana-mana. Karena, pada saat itu printer tiga dimensi bisa mengatasinya. Printer itu bisa mencetak kunci Anda dalam hitungan waktu yang sangat singkat. Jadi bersiaplah dengan kehadiran teknologi printer 3 dimensi ini.

[caption id="" align="aligncenter" width="417" caption="Printer 3D (www.google.com)"][/caption]

Sekiranya itu gambaran teknologi manufaktur di masa depan yang tidak lagi hanya dimonopoli oleh pelaku industri, melainkan akan dan telah menjadi alat rumah tannga (home appliance). Penemuan printer tiga dimensi ini bertujuan untuk menyederhanakan kegiatan manusia, salah satunya menyederhanakan printer yang dulunya besat menjadi mungil dan dapat diletakkan di atas meja kerja. Dalam teknologi manufaktur sendiri dikenal beberapa properties penting seperti Rapid Manufacturing (RM), Direct Digital Manufacturing (DDM), Additive Layer Manufacturing (ALM), dan Additive Fabrication (AF).

Pada prinsipnya, printer 3 dimensi ini sama dengan printer 2 dimensi. Dengan adanya data masukan dari komputer dan printer sebagai sarana dalam mewujudkan data tersebut secara fisik. Pada printer 2D data yang dibutuhkan adalah data dua dimensi (foto, gambar, atau tulisan). Sedangkan pada printer 3D dibutuhkan data yang berbentuk tiga dimensi, yang disebut data digital tiga dimensi (3D digital data atau 3D model). Dalam dunia engineering biasa disebut dengan CAD (Computer Aided Design) yang mampu menampilkan data dalam 3 dimensi.

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Printer 3D (www.google.com)"][/caption]

Selanjutnya, program komputer memotong-motong data tersebut (slicing) menjadi lapisan-lapisan (layers). Komputer akan memerintahkan printer 3D untuk mencetak setiap lapisan itu secara fisik menjadi benda padat. Setiap lapisan itu kemudian disusun lapis demi lapis sehingga membentuk benda padat tiga dimensi.

Teknologi ini memberi keuntungan di balik kemudahan. Benda yang didesain melalui komputer bisa langsung diwujudkan ke dalam bentuk aslinya. Lain halnya dengan teknologi konvensional, untuk melakukan hal itu manufaktur harus melalui proses panjang dan cenderung rumit. Selain itu juga membutuhkan biaya produksi yang tidak sedikit, apalagi hanya dalam kuantitas kecil. Pada printer 3D, tidak diperlukan investasi cetakan. Benda bisa dibuat, walaupun hanya satu per satu. Walaupun sebagai pengganti tinta masih terbatas. Tapi pesatnya perkembangan di bidang industri menunjukkan perkembangan berarti dengan produksi baham manufaktur berupa kertas, plastik, fiber, logam, karet dsb.

Teknologi mutakhir tentu biasa jika dihargai dengan nominal yang tinggi pula. Karena itu sudah menjadi konsekuensi kehadiran teknologi yang semakin mahir. Printer 3D ini alanya dihargai ratusan juta rupiah. Namun, karena ingin menjadikan alat ini sebagai alat rumah tangga, murah dan dapat diopersikan dengan mudah maka harganya hanya mencapai Rp 50 juta. Printer 3D seharga itu dapat Anda peroleh pada salah satu perusahaan yakni Dekstop Factory.

[caption id="" align="aligncenter" width="466" caption="Printer 3D (www.google.com)"]

Printer 3D (www.google.com)

[/caption]

Dengan tujaun mengenalkan teknologi ini kepada masyarakat luas, semua konstruksi dan program pada printer 3D dapat di download di internet. Namun, harap bersabar karena produksinya masih terbatas hanya untuk bahan dan benda yang bisa dimakan seperti coklat dan kue serta pasltik dan timah. Salah satu pakar teknologi Amerika-pun mengakui kemutakhiran teknologi ini. Sehingga yakin bahwa printer 3D ini dapat menggeser teknologi yang kita kenal saat ini.

Pemberitaan terbaru menyebutkan bahwa hasil karya dari printer ini adalah benar. Dibuktikan dari mobil pertama yang dihasilkan dari printer ini yaitu Urbee Hybrid. Mobil ini dicetak dari mesin perinter 3 dimensi, tapi masih sebatas eksterior-nya saja. Namun, dalam pengembangannya printer 3D ini akan digunakan untuk mencetak bagian-bagian pesawat dan beberapa prototype lainnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="540" caption="Urbee Hybrid"]

Urbee Hybrid

[/caption]

Bersiaplah!

Bukan tidak mungkin printer 3D ini mampu menciptakan kembaran Anda yaitu manusia.

--------------------------------

Ustadz-pun Mengaku Koruptor

Buku Pertamaku, Insya Allah

Industri Seluler dalam Mencerdaskan Bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline