Lihat ke Halaman Asli

Indra Astradika

S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Tidak Hanya Sekadar Mengajar

Diperbarui: 15 Juni 2022   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekilas kita memahami bahwa definisi dari mengajar dan mendidik adalah sesuatu hal yang sama. Namun pada hakikatnya, kedua kata tersebut memiliki makna yang sangat berbeda. Lantas, apa perbedaan dari dua kata tersebut?

Makna Mengajar

Mengajar merupakan sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan yang bertujuan menjadikan sosok yang diajar dapat menerima ilmu pengetahuan tersebut dengan baik. Sehingga bila ilmu pengetahuan tersebut sudah tersampaikan, maka guru dapat dikatakan "sudah mengajar". Dari definisi ini, guru disebut sebagai pengajar dan siswa disebut sebagai orang yang terpelajar.

Makna Mendidik

Beda halnya dengan mendidik, mendidik memiliki makna yang jauh lebih dalam dibandingkan dengan mengajar. Mendidik merupakan kegiatan penanaman nilai-nilai karakter pada peserta didik. Sehingga, hasil dari proses mendidik tidak bisa dilihat dalam waktu yang singkat, melainkan dapat dilihat setelah melalui jangka waktu yang cukup lama. Pada definisi  ini guru dikatakan sebagai pendidik. Dan siswa disebut sebagai orang yang terdidik atau berpendidikan.

Maka, pertanyaan yang mesti ditanyakan pada semua guru di Indonesia,

  • Pembelajaran yang sudah kita laksanakan selama ini apakah sebatas kegiatan mengajar atau sudah sampai pada kegiatan mendidik?
  • Anggapan diri kita terhadap profesi guru selama ini apakah hanya sebagai seorang pengajar, atau juga sebagai seorang pendidik?
  • Siswa yang kita bina, apakah akan menjadi sosok yang terpelajar, atau akan menjadi sosok yang berpendidikan pula?

Maka, seorang guru yang professional adalah seseorang yang bertugas untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan menjadikan muridnya sebagai seorang yang terpelajar. Dan sekaligus menjadikan anak didiknya menjadi seseorang yang memiliki nilai-nilai karakter yang baik, sehingga anak didiknya akan tumbuh dan berkembang menjadi seseorang yang berpendidikan.

Sekian, terima kasih..

Sumber: Widiasworo, Erwin. ( 2020 ). 101 Kesalahan Guru dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Araska.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline