Desember membiru
Pekat malam, menyatu dering jangkrik bersahutan
Rasa yang terabaikan, teronggok di pojok ruang yang tersisa
Meronta, merintih, pedih
Bulir bening mengalir bersama rasa yang terkoyak
Asa yang ingin berontak, tertawan kelunya kata yang tak terucap
Nafas yang terengah menahan tangis,
Bulir itu tak terbendung semakin deras
Pecah . . .
Isak yang tertahan, kini seirama dengan bulir berjatuhan
Akhirkah…?