Pertanian merupakan salah satu sektor yang tidak akan pernah mati selama manusia memerlukan makan. Begitulah yang dikatakan beberapa orang yang bekerja di dalam sektor tersebut karena memang faktanya selama manusia memerlukan makan sektor ini akan terus hidup. Sektor pertanian menghasilkan komoditas yang berupa tanaman pangan, hortikultura, Perkebunan, serta subsektor peternakan. Hal ini menunjukan juga bahwa sektor pertanian menjadi penentu kemandirian suatu bangsa. Bahkan dalam pidato pertama presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan langkah strategis untuk menjamin kesejahteraan dan kemandirian suatu bangsa.
Kabupaten Sumedang adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 155.871,98 ha (Perda Kabupaten Sumedang no 2 tahun 2012) serta di dominasi oleh hutan dengan luas 55.165 ha, tegalan dengan luas 35.250 ha, dan pesawahan dengan luas 33.277 ha. Bisa dikatakan hal tersebut adalah suatu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Sumedang karena memiliki luas lahan yang produktif dan pastinya menyumbangkan hasil panen yang melimpah.
Disamping potensi yang ada tentu ada tantangan dan masalah yang dihadapi di sektor ini salah satunya adalah minimnya keterlibatan pemuda. Tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat presentase petani di Kabupaten Sumedang berdasarkan rentang umur kurang dari 19 tahun hanya 2, usia 19-39 tahun dengan jumlah 6.142, usia 39 ke-atas dengan jumlah 45.592. Dari data tersebut bisa diperkirakan bagaimana nasib sektor pertanian di Kabupaten Sumedang dengan potensi yang ada.
Mengapa keterlibatan pemuda itu sangat penting pada sektor ini? kalimat ini mungkin muncul pada benak kita semua. jawabannya karena pemuda memiliki karakter yang mudah dalam mempelajari teknologi, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi serta usia ini bisa dikatakan usia yang produktif. Lalu apa masalahnya jika jumlah petani dalam usia lanjut lebih banyak? dalam teori difusi inovasi yang dikembangkan oleh Everett M Rogers ada 5 kategori. Salah satunya adalah laggards yang sifatnya skeptis terhadap perubahan dan umumnya tradisional bisa dikatakan adopsi inovasinya sangat rendah. Padahal dalam sektor pertanian inovasi dapat membantu peningkatan taraf hidup dalam komunitas. Maka peran pemuda sangat diperlukan dalam sektor pertanian.
Kurangnya partisipasi pemuda di sektor pertanian dapat berdampak buruk terhadap keberlanjutan dan produktivitas sektor ini. Jika generasi muda enggan terjun ke dunia pertanian, maka regenerasi petani akan terhambat dan banyak petani lanjut usia yang tidak mempunyai penerus. Hal ini menyebabkan berkurangnya produktivitas karena lahan pertanian tidak diolah atau diubah menjadi penggunaan non-pertanian. Terlebih lagi, tanpa generasi muda yang membawa inovasi dan teknologi mutakhir, pertanian cenderung stagnan dan tidak efisien, sehingga mengurangi hasil panen dan meningkatkan kerentanan terhadap perubahan iklim. Situasi ini tidak hanya mengancam ketahanan pangan lokal, namun juga mempunyai dampak luas terhadap perekonomian lokal, menjadikan sektor pertanian semakin rapuh dan tidak berkelanjutan
Penyebab menurunnya keterlibatan pemuda pada sektor ini, antara lain pertanian dianggap tidak berkelanjutan, terbatasnya akses terhadap lahan dan modal, serta terbatasnya akses terhadap jasa keuangan, pasar, dan teknologi baru. Selain itu, berbagai pilihan dukungan lain bagi kaum muda juga masih kurang. Faktor-faktor ini membantu membentuk persepsi generasi muda bahwa pertanian adalah bidang yang tidak ada harapan lagi. Kondisi ini hampir terjadi pada seluruh subsektor pertanian. Hal ini belum memperhitungkan menurunnya minat lulusan pertanian untuk ingin bekerja di bidang pertanian.
Lalu bagaimana pemuda Kabupaten Sumedang dalam menyambut Indonesia emas 2045. Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencetak generasi muda pertanian yang berdaya saing di Kabupaten Sumedang. Berdasarkan tujuan dari penyuluhan yaitu merubah sikap, keterampilan, dan pengetahuan menjadi solusi meregenerasi petani melalui pembentukan kelompok pemuda tani dan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) di tiap kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang. Kelompok pemuda tani adalah kelompok yang beranggotakan pemuda yang terlibat dalam kegiatan pertanian. Lalu P4S adalah lembaga pelatihan pertanian yang didirikan, dimiliki, dan dikelola oleh petani secara swadaya. P4S memiliki peran penting dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan adopsi teknologi pertanian oleh petani.
Adapun peran Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk mendorong keterlibatan pemuda demi peningkatan produktifitas pada sektor pertanian. Dengan dukungan pemerintah Kabupaten Sumedang untuk meregenerasi petani dapat melalui penyediaan akses modal dan lahan serta pelatihan pertanian modern penggunaan alsintan (Alat Mesin Pertanian), hal ini bisa dilakukan juga melalui pembentukan kelompok pemuda tani dan P4S untuk sarana penunjang.
Pertanian adalah sektor vital yang tidak akan pernah mati selama manusia memerlukan pangan, dan di Kabupaten Sumedang, potensi lahan yang luas menawarkan peluang besar untuk produksi pertanian. Namun, tantangan serius muncul dari minimnya keterlibatan pemuda, yang berisiko menghambat regenerasi petani dan inovasi. Keterlibatan generasi muda sangat penting karena mereka memiliki kemampuan beradaptasi dengan teknologi dan perubahan, sedangkan ketidakaktifan mereka dapat menyebabkan stagnasi dalam produktivitas dan ancaman terhadap ketahanan pangan lokal. Untuk menyongsong "Pemuda Sumedang Menyambut Indonesia Emas 2045", diperlukan upaya untuk membentuk kelompok pemuda tani dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya, serta dukungan dari pemerintah Kabupaten Sumedang dalam menyediakan akses modal dan pelatihan, sehingga generasi muda dapat terlibat aktif dan meningkatkan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI