Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Puisi: Alienasi Pandemi

Diperbarui: 6 Juli 2021   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sosok yang memandang suasana hujan dari dalam rumah (Foto: CDD20 Via Pixabay)

Kita merekam setiap tetes air hujan dari balik jendela, dan mengemasi kebahagiaan di luar sana ke dalam laci lemari
Bermain-main di balik selimut dan meletakkan asa, untuk hari esok pada secarik kertas
Kadangkala desau angin berbisik, menuntun kita berdistraksi
Maukah engkau, menuang kehangatan ke dalam gelas?


Maka biarkan senyum itu hinggap, karena kita tidak sedang bersembunyi
Bukankah hari ini, akan berganti hari yang baru
Bukankah kita tak pernah bisa memasung masa, lalu melepaskannya sesuka hati
Masih ada lain waktu, jika hanya untuk meneteskan air mata pada selembar tisu


Kita menanam bunga-bunga di balik pagar, sekedar menyirami kegelisahan
Berkejar-kejaran di selasar rumah, sembari  menertawakan hari esok
Berkutat pada setumpuk tawa dan saling membelai telapak tangan
Menautkan harapan pada awan putih yang berarak


"Apakah semuanya dapat kembali seperti dahulu?"

"Tidak, karena waktu selalu bergulir ke masa depan."

Indra Rahadian
Batam, 6 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline