Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Dua Tiga Puluh Dini Hari

Diperbarui: 1 Maret 2021   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Puisi /Foto: Kusenru Via Pixabay

Terjaga, pada dua tiga puluh dini hari
Hilang cahaya api dan dihantui rasa sepi
Maukah kau menepi pada jiwaku yang kosong?
Maukah kau menari dalam angan yang merantai?

Terpejam dan terdiam tanpa ada mimpi-mimpi
Terjerat pekat malam, dicumbui pertanyaan
Akankah hari-hari melarutkan penyesalan?
Akankah kata-kata mengembalikan senyuman?

Aku tak dapat melihat, warna merah pada angka
Aku kehilangan esok, kemarin dan lusa
Aku tak dapat merapalkan nama-nama Dan aku, terikat erat pada jerat ruminasi

Membakar catatan-catatan yang kutuliskan ratapan
Pada nafas yang tertahan, kucabik kebenaran
Akankah keinginan selaraskan harapan?
Akankah kerinduan dapat memberikan jalan?

Aku terjaga, pada dua tiga puluh dini hari
Menjaga kewarasan dalam do'a tak bertepi
Aku terjaga..

Indra Rahadian
Barelang Bridge/ 28 Februari 2021


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline