Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Purnama di Hati Helena

Diperbarui: 2 Februari 2021   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Purnama di Hati Helena /Foto: Janrye via Pixabay

TIGA hari sudah, Helena tidak dapat tidur lelap. Sepulang mendaki Gunung Pangrango, pegal-pegal pada betis dan pundaknya masih terasa.  

Ia meringis menahan sakit, saat mencoba berdiri. Namun, sesekali tersenyum sendiri. Mengingat kisah manis bersama Chandra, di Mandalawangi. 

"Aku harus terbiasa naik gunung!" gumamnya.

Cerita sebelumnya klik di sini

"Helena, ada Chandra mau bertemu," panggil Ibu Monika dari balik pintu.

"Minta tunggu diluar, Bu Monika. Aku belum mandi," jawab Helena.

Ibu Monika membuka pintu dan berkata, "ehmm, mana mungkin kuminta masuk kamar."

Helena tersenyum lebar, ia masih duduk di atas ranjang dengan selimut yang masih membelit tubuhnya. 

"Malah nyengir, ayo lekas mandi," ucap Bu Monika.

Chandra semakin rajin menemani anak-anak panti. Bahkan, ia sudah punya jadwal rutin mendongeng dan belajar bersama. 

Helena dan tawa riang anak-anak panti, membuatnya betah berlama-lama. Dan rela, menyisihkan waktu seminggu dua kali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline