Lihat ke Halaman Asli

Indra Rahadian

TERVERIFIKASI

Pegawai Swasta

Puisi: Sekeping Koin

Diperbarui: 18 September 2020   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Sekeping koin jatuh dari saku celana, kusapa pemiliknya dan dia hanya bergegas berlalu, orang-orang tak perduli hal kecil sebelum menjadi besar, orang-orang tak perduli makna sebelum sirna.

Sekeping koin bergulir di bawah meja, terhenti dengan sisi bergambar burung garuda, orang-orang tak berhenti bertaruh sebelum jatuh, orang-orang tak berhenti bergaduh sebelum rubuh.

Sekeping koin masih berada di bawah meja, masih berada di situ berhari lamanya seperti terlupa, orang-orang tak melihat nilainya sebelum dekat, orang-orang tak melirik gunanya sebelum butuh.

Sekeping koin kini diapit jemari renta, berkilau senyum berbalut syukur senantiasa.

Tak kuasa memandang, aku hanya berkata 

"Bapak, aku mau bercengkrama."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline