Lihat ke Halaman Asli

Indra wahyudi

Mahasiswa aktif

Manfaatkan Potensi Alam, Mahasiswa KKN UPM Kenalkan Manfaat Budidaya Jamur di Desa Mojolegi Kecamatan Gading

Diperbarui: 18 Februari 2021   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengenalan BudidayaJamur,KKN krejengan-Gading | dokpri

Mojolegi  (Senin, 10/02/2021) -- Salah satu tujuan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah implementasi  ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah terhadap masyarakat.
.Hal ini dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Panca Marga Probolinggo melalui kegiatan pelatihan Budidaya Jamur Tiram di Desa mojolegi.

Di tengah pandemi covid-19 yang tengah melanda diberbagai negara tak terkecuali negara Indonesia itu sendiri, membuat masyarakat harus berusaha menemukan alternatif lain dalam  mempertahankan ekonominya salah satunya di Desa mojolegi.

Alternatif tersebut yaitu dengan budidaya jamur tiram. Alternative ini akan berpengaruh positif karna dengan proses yang mudah dan cocok dengan keadaan didesa mojolegi itu sendiri. 

Saat ini jamur tiram sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain digunakan sebagai bahan masakan, jamur tiram ini juga bisa di olah menjadi makanan ringan, sehingga olahan jamur memiliki minat ketertarikan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.

Bahan-bahan dalam proses pembuatan  budidaya jamur ini  dari benda yang sederhana dan  sangat mudah di dapatkan,  hanya memerlukan  serbuk kayu, dedak, kapur dan air sebagai media tumbuh jamur tiram. Selain media tumbuh tersebut dalam berbudidaya jamur juga memerlukan plastik yaitu dengan ukuran  0,4x18x35 serta juga penutup dan cincin dalam membuat baglog..

Pencampuranserbukdalampembuatan baglog | dokpri

Sedangkan lahan yang dibutuhkan untuk budidaya jamur tidak terlalu luas, dapat memanfaatkan gudang  atau lahan kosong, akan tetapi tempat tersebut harus terhindar dari sinar matahari langsung karena jamur pada umumnya tumbuh pada tempat yang lembab.

Untuk perawatan jamur tiram ini relative mudah karena tidak memerlukan pupuk pada bibit jamur, yang dilakukan hanya menyiram bibit jamur tersebut  setiap sore harinya untuk menjaga kelembabannya. Tentunya budidaya jamur ini cocok untuk dikenalkan pada masyrakat mojolegi.

Masyarakat di Desa mojolegi mayoritas perkerjaannya adalah buruh tani dan peternak, jadi untuk penghasilannya tidak menentu. Melihat hal seperti ini mahasiswa UPM sebagai Agent Of Change ikut serta dalam membantu meningkatakan perekonomian masyrakat seperti memberikan Pelatihan Budidaya Jamur.

Mengingat jamur tiram banyak peminatnya dan disukai dikalangan masyarakat maupun sebagai hidangan menu di restoran. Dengan adanya program Pelatihan Budidaya Jamur Tiram ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa mojolegi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline