Kota Semarang merupakan refleksi dari kepemimpinan dari para pahlawan kita di masa lalu, berubah nama dari kota praja hingga menjadi kota Semarang sekarang ini membuat kita menjadi semakin ingin tahu apa aja yang ada di kota itu, mulai dari sejarah hingga pusat-pusat kebudayaan disana, Gedung-gedung tua pusat peninggalan sejarah juga masih berdiri kokoh meski usianya menginjak puluhan hingga ratusan tahun, sebut saja ada lawang sewu, lalu kantor perkereta apian, lalu klenteng tua hingga masjid dan gereja tua.
Di film kan nya beberapa film mengenai pahlawan-pahlawan Indonesia dalam waktu dekat ini, membuat para kreatif-kreatif film Indonesia ingin mengangkat sosok HOS Tjokroaminoto dengan upaya lebih memperkenalkan kembali kepada masyarakat Indonesia sebagai Sang Guru Bangsa
HOS Tjokroaminoto sendiri sangat identik dengan Semarang, karena beliau menjajaki masa muda nya di kota semarang, dan beliau pun ikut pula dalam proses pergolakan melawan penjajah di kota Semarang.
Sang produser dan sutradara sengaja untuk menghidupkan lagi suasana kota semarang pada era 1820an, untuk lebih mengenal sosok pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto, sosok bagaimana beliau di perkebunan hingga di tulisan beliau yang sangat dikenal masyarakat sampai saat ini. Pada awalnya, ia juga mengikuti jejak kepriyayian ayahnya, sebagai pejabat pangreh praja. Ia masuk pangreh praja pada tahun 1900 setelah menamatkan studi di OSVIA, Magelang, salah satu kabupaten yang berada di kota Semarang.
Tjokro yang pada saat ini bertempat tinggal di Semarang, selain menjadikan rumahnya sebagai rumah tinggal bersama istrinya, RA Suharsikin. Sebelum menjadi rumah HOS Tjokroaminoto, rumah ini dulunya konon milik pedagang Tionghoa. Namun karena jarang ditempati lalu dijual dan dibeli pedagang keturunan Arab. Namun nasibnya pun sama jarang ditempati, akhirnya dibeli HOS Tjokroaminoto.
Di rumah ini lah dijadikan tempat Persemaian Pemikiran Para Tokoh, tak hanya sebagai tempat tinggal pribadi, HOS Tjokroaminoto juga menjadikan sebagai tempat indekos siswa HOS Tjokroaminoto juga mengajarkan ilmu-ilmu agama dan pandangan politik pada mereka yang kos di rumah ini. Banyak siswa yang kos di rumah HOS Tjokroaminoto ini yang di kemudian hari menjadi tokoh-tokoh penting dalam riwayat Republik ini. Nama yang paling kesehor jelas sang proklamator Soekarno. Tokoh terkenal lainnya yang sempat nge-kos di sini adalah Alimin, Semaun, Muso, Kartosuwiryo, dan Tan Malaka.
Suasana kota Semarang yang pada era tersebut sangat sepi dan boleh dikatakan dikuasai oleh penjajah Belanda, gedung-gedung khas Belanda dan trem yang sangat terkenal pada saat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H