Lihat ke Halaman Asli

Indra BudimanNst

Mahasiswa Universitas Jambi

Stoikisme

Diperbarui: 25 Maret 2023   15:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Para  rekan yang Budiman  apakah pernah mendengarkan atau bahkan memahami dari Filsafat Stoikisme .Stoikisme bukan aliran kepercayaan,bukan aliran agama melainkan aliran filsafat yang membantu kita untuk mengontrol emosi negative,melipatkan gandakan kebahagiaan dan rasa syukur yang kita rasakan sederhananya seperti itu. Dan jika kita masuk kedalam ilmu teologis  stoikisme ini tidak ada tumpang tindih dengan kepercayaan atau agama apapun termasuk agama yang saya anut yaitu Islam. Karena di Islam sendirikan mengajarkan yang namanya tawakal,mualaq,mubram, jadiyg saya  temuin antara  aliran filsafat stoikemse dan  dan Islam itu sendiri tidak bertabrakan.

Jadi apa itu Stoikemse, Stoikisme itu adalah aliran pikiran yang asalnya  dari yunani kuno dizaman pendudukan romawi dan dibawa  oleh Zeno dari Citium yang terus berkembang sampai saat ini. Mendefinisikan stoikisme itu agak kompleks karena cakupannya agak luas dan banyak hal atau unsur yang harus dipelajari. Saya akan mencoba mendifiniskan sebaik yang saya bisa untuk menjelaskan ke teman teman semua dengan  cara yang paling sederhana.

Jadi Stoikesme mendifinisikan hidup terbagi menjadi dua dimensi yang pertama dimensi internal yang kedua dimensi eksternal inilah yang dinamakan dikotomi kendali. Nah apa itu dimensi internal, demensi internal adalah segala sesuatu yang berasal yang ada dalam kendali mu secara penuh, kehendak mu,etos kerjamu,komitmen mu, profesionalitasmu, suaramu, aksimu, itu semua berada penuh di kendali dirimu sendiri.

Kedua dimensi eksternal  dimensi eksternal adalah hal hal yang berada diluar control mu, yang sama kendali tidak bisa kamu kendalikan contohnya pendapat orang lain, respon orang lain, kamu bisa melakukan sebuah aksi dan orang lain bisa melakukan reaksi atas aksi mu, itu benar benar diluar control kita.

Masalahnya adalah manusia pada umumnya menaruh rasa kepuasaan dan kebahagiaan itu difaktor eksternal, yang mana sebenarnya tidak bisa dikontrol sama sekali, nah stoikisme datang untuk menyadarkan kita bahwa factor kebahagiaan dan kepuasaan  ini bisa lo di shifting dari dimensi eksternal ke dimensi internal. Itulah yang menjadi fundamental dari ajaran filsafat stoikisme ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline