Geliat liga Arab Saudi di bursa transfer musim ini bak Qatar yang gunakan steroid saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Sejak kehadiran Cristiano Ronaldo pada 1 Januari 2023, kompetisi sepak bola di Arab Saudi tunjukkan perubahan yang sangat signifika. Jika dulu, Cina kebanjiran pemain top Eropa, tahun ini giliran Arab Saudi.
Setelah Cristiano Ronaldo, Liga Saudi kembali kehadiran megabintang sepak bola, Karim Benzema. Peraih 5 trofi Liga Champions dan 1 Ballon d'Or itu resmi gabung ke Al Ittihad.
Rumornya, N'Golo Kante pun akan segera menyusul Benzema dengan mengikat kontrak bersama Al Ittihad. Sayangnya, Liga Saudi gagal mendaratkan Lionel Messi.
Messi sempat dirumorkan akan hijrah ke Arab Saudi dan gabung bersama Al Hilal. Namun juara Piala Dunia 2022 itu memilih lanjutkan karier di Major League Soccer (MLS) bersama Inter Miami.
Sekilas Saudi Pro League
Jauh sebelum kehadiran megabintang sepak bola, kompetisi sepak bola Arab Saudi atau Saudi Pro League hanya dimainkan per regional, masih bersifat semi profesional hingga akhir 1950-an.
Baru pada 1976, kompetisi sepak bola di Arab Saudi menjadi profesional. Pada musim pertama sebagai kompetisi profesional hanya 8 tim yang ikut serta.
Demi kepentingan untuk timnas Arab Saudi bermain di babak kualifikasi Piala Dunia 1982, PSSI-nya Arab Saudi, SAFF menggabungkan tim dari Liga Utama dan Divisi Pertama.
Dua puluh tim saat itu ikut serta dan dibagi menjadi dua grup, grup A dan B. Dua tim teratas saat itu masuk ke babak semifinal untuk bisa meraih juara di akhirn musim.