Lihat ke Halaman Asli

Galih Prasetyo

TERVERIFIKASI

pembaca

PSSI Wajib Belajar dari Akademi KRC Genk

Diperbarui: 6 Juni 2023   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akademi KRC Genk-Google Picture

Letaknya nyempil di Belgia bagian timur, kota ini lebih dekat dengan perbatasan Belanda daripada kota-kota besar Belgia lainnya. Nama kotanya, Genk. Dulunya Genk adalah kota pertambangan batu baru yang dihuni kurang dari 70ribu orang saja.

Meski tergolong kota kecil di negara kecil, Genk adalah kawah candradimuka munculnya mega bintang sepak bola seperti Kevin De Bruyne, penggawa Manchester City yang musim ini bisa meraih Treble Winners.

Tidak hanya Kevin De Bruyne, dari kota kecil ini muncul pemain bintang lainnya seperti Thibaut Courtois, Yannick Carrasco, Christian Benteke, Divock Origi serta pemain lain yang akan terus bertambah.

Di kota kecil ini, salah satu akademi sepak bola terbaik di Belgia berada yakni akademi KRC Genk. Klub yang bermain di Jupiler League ini cukup jarang yang mengetahui, maklum saja kota ini kalah tenar dengan tetangga mereka seperti Brussel, Bruges, Antwerpen ataupun Liege.

Genk hanya berjarak kurang lebih 100 mil dari kota-kota besar itu, kota ini juga bertetangga dengan kota seperti Amsterdam, Eindhoven bahkan Dortmund di Jerman.

Maka tak salah jika akademi KRC Genk tak banyak yang mengetahui menjadi tempat untuk pembinaan bibit-bibit terbaik sepak bola Belgia.

KRC Genk berdiri pada 1988 dan merupakan penggabungan dua klub lokal yakni Waterschei SV Thor Genk dan KFC Winterslag. Bergabungnya dua klub lokal ini membawa angin perubahan bagi sepak bola di kota Genk.

Pada musim 1998-99, klub baru ini untuk kali pertama meraih gelar Jupiler League. Hebatnya dengan gelar itu mereka pun debut di Liga Champions. Tak main-main meski baru pertama jajal panggung sepak bola Eropa, KRC Genk saat itu mampu menahan imbang AS Roma dan Real Madrid.

Ikan Kecil di Kolam Besar

Namun KRC Genk di sepak bola Eropa bak ikan kecil di kolam besar. Mereka jadi mangsa ikan-ikan lebih besar. Bagi KRC Genk bisa bersaing di era sepak bola modern seperti sekarang sangat sulit dilakukan.

Mereka perlu melakukan terobosan yang luar biasa dan tidak biasa. Namun melihat KRC Genk dari sisi lain utamanya dari program pengembangan pemain muda mereka, kita temukan hal menarik dan sepertinya PSSI bisa belajar dari mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline