Lihat ke Halaman Asli

Galih Prasetyo

TERVERIFIKASI

pembaca

Di Kasus Luis Suarez, Barcelona Ikuti Jejak Real Madrid

Diperbarui: 24 September 2020   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luis Suarez | fcbarcelonanoticias.com

Minggu sore, 12 Juli 2015 bertempat di ruang konfrensi pers Stadion Santiago Bernabeu, puluhan pewarta hadir di tempat tersebut. Tak berselang lama, muncul pria dengan kemeja biru, bercelana cream duduk di depan para pewarta. Ia datang sendirian tak ditemani satu pun pejabat Real Madrid.

Dengan berurai air mata, pria yang telah mengabdi selama 25 tahun menjelaskan kepada para pewarta bahwa dirinya sudah bukan lagi bagian dari klub Real Madrid. Air mata tak terbendung saat pria itu baru akan berbicara. Sesekali ia teguk air minum yang ada di depannya. Hanya sekedar untuk menenangkan diri.

Kilatan lamputan blitz menerjang wajahnya yang memerah karena menahan tangis. Siapa sangka mengabdi selama 25 tahun dan mempersembahkan belasan trophy, perpisahannya harus sepahit itu. Tapi itu fakta yang diterima Iker Casillas saat itu.

"Sampai waktunya jalani momen penuh air mata. Baca ini mungkin butuh 30 detik saja, tapi ternyata bisa satu jam membaca salam perpisahan ini," ucap Casillas.

"Saya datang ke sini untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Anda semua, utamanya Real Madrid. Sejak kemarin, saya bukan lagi pemain Madrid" tambahnya.

Siapa juga yang menduga, Casillas kemudian memilih untuk melanjutkan karier di perantauan, di tanah Portugal bersama FC Porto. Tempat yang kemudian ia mendapat serangan jantung pada Mei 2019.

"Keputusan hijrah ke Porto dikarenakan dukungan dari pelatih dan presiden mereka. Selain itu, fans Porto juga menyambut saya dengan baik. Terimakasih sudah percaya kepada saya," ucap kiper bernama lengkap Iker Casillas Fernndez tersebut.

Momen pahit seperti ini tentu tak seharusnya didapat seorang Casillas. Mari kita bandingkan dengan pemain di klub lain. Francesco Totti misalnya. Sama-sama berkarier selama 25 tahun, Pangeran Roma mendapat perpisahan yang lebih layak.

Bertempat di Stadion Olimpico pada Mei 2017, Totti melakoni laga terakhirnya bersama Il Lupi. Melawan Genoa di pekan terakhir Serie A musim itu, Totti mendapat 'pesta' di Olimpico. Selain Roma menang 3-2 atas Genoa kala itu, Totti mendapat upacara perpisahan yang layak.

"Momen ini akhirnya tiba. Sayangnya, momen ini datang ketika saya tak pernah mengharapkannya." ucap Totti. Tak seperti Casillas, yang memuji klub lain yang jadi persinggahan terbarunya kala itu, Totti berulang kali mengucapkan rasa terima kasih kepada klub.

"Sulit untuk menjelaskan 28 tahun hidup saya bersama Roma. Saya ingin menganggap karier saya seperti dongeng. Saya akan melepaskan baju [AS Roma] saya untuk yang terakhir kalinya. Jadi izinkan saya untuk sedikit takut." ungkap Totti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline